APD Terbatas, Nakes: Pengadaan Masker Malah Dikorupsi
Para nakes merasa terluka dengan dugaan korupsi masker
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Dugaan korupsi masker menjadi hal mengecewakan bagi tenaga kesehatan (nakes) yang berjibaku di tengah pandemik COVID-19. Pasalnya, hingga saat ini, nakes di rumah sakit pusat rujukan pasien COVID-19, RSUD Banten, mengeluhkan ketersediaan masker yang minim.
Di tengah keterbatasan tersebut, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten mengungkap dugaan penyelewengan pada pengadaan masker medis untuk nakes. Dugaan kerugian negara pun hampir separuh dari anggaran, yaitu Rp1,6 miliar dari total Rp3,3 miliar.
"Ya miris. Kita berjuang, eh mereka seenaknya korupsi hasil dari jerih payah kita," kata Ina, (nama samaran), salah satu nakes COVID-19 di Banten, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Kejati Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Masker di Banten
Baca Juga: Bertugas Saat Hari Raya, Nakes COVID-19: Baju Lebaran Kami Hazmat
1. Pandemik COVID-19, nakes berebut masker KN95
Lebih lanjut Ina mengungkap, dugaan korupsi pengadaan masker sudah melukai hati para nakes yang berjuang merawat para pasien. Pasalnya, setiap hari mereka harus berebut untuk mendapatkan masker medis KN95.
"Kita dijatah sekali dinas, misalkan yang jaga 7 orang, cuma dapat tiga masker. Siapa yang cepat ngambil dia yang dapat," katanya.
Sementara, yang tidak kebagian terpaksa harus menggunakan masker biasa yang sebetulnya tidak memenuhi standar untuk para nakes yang bersentuhan langsung dengan pasien COVID-19.
"Ya kita pakai yang biasa, pakai 3 lapis itu pun, dikasih cuma 2 biji dari rumah sakit. Kalau kita pulang, beli masker sendiri," katanya.
Baca Juga: Pilu Para Nakes, Insentif 7 Bulan Ditunggak dan THR Belum Pasti