TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Pemilik Kosan di Serang: Tetap Sepi Meski Ada Diskon 

Sebagian mahasiswa lebih memilih kuliah online di rumah

Kamar kosan (istimewa)

Serang, IDN Times - Pandemik COVID-19 bukan hanya berimbas terhadap industri besar, tetapi juga berdampak pula terhadap bisnis-bisnis menengah ke bawah. Salah satunya bisnis kos-kosan.

Usaha kosan yang berada di sekitar kampus mulai tidak bergairah setelah ada kebijakan kuliah secara online atau jarak jauh. Mereka sudah ditinggalkan mahasiswa semenjak awal pandemik virus corona.

Baca Juga: Pelayan Publik Hingga Pedagang di Banten Vaksinasi COVID-19 Awal Maret

1. Pengelola sampai memberikan potongan biaya sewa kos-kosan

Dok. Istimewa/mila

Para pebisnis properti itu terpaksa berinovasi demi bertahan di tengah masa pandemik COVID-19. Seperti Mila (42), pemilik kosan di sekitar kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Serang, Jalan Raya Sudirman nomor 30, Kota Serang.

Dia sampai memberikan potongan biaya sewa kosan hingga 20 persen kepada penghuni kos. Keringanan pembayaran tersebut terpaksa dilakukan agar bisnisnya tersebut tetap berjalan dan ada penghasilan untuk kebutuhan keluarga. Mengingat, mayoritas penghuni kosan miliknya adalah mahasiswa.

"Tadinya gak dipotong tapi karena banyak yang keluar ya udah saya ngasih diskon dari pada sepi mending di potong," katanya kepada IDN Times, Jumat (19/2/2021).

2. Kos-kosan tetap sepi, meski ada potongan harga

facebook

Kendati ada potongan harga, menurut Mila, okupansi kosannya miliknya tetap anjlok, terutama sejak pandemik tahun 2020. Dari total 20 kamar kosan miliknya,  hanya dua pintu saja yang terisi.

Menurut Mila,  para mahasiswa lebih memilih untuk kuliah online di rumah masing-masing. "Udah dikasih diskon, tetap aja gak rame," katanya.

Namun, disampaikan Mila, seiring akan mulai masuknya perkuliahan semester genap, ada harapan karena para mahasiswa sudah mulai mencari kosan kembali.

"Mungkin mereka mulai jenuh kali ngejalanin kuliah online, terutama mahasiswa akhir yang harus bolak-balik kampus urus skripsi," katanya.

3. Penerapan protokol kesehatan

Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah, usaha kosan miliknya menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dengan membatasi penghuni kosan dua orang saja dan menyediakan tempat cuci tangan di depan gerbang kosan.

"Setiap penghuni pun saya terus ingetin pake masker jangan ngumpul-ngumpul," katanya.

Baca Juga: Seorang Bocah di Tangsel Tewas Tenggelam Saat Bermain

Berita Terkini Lainnya