TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ganjar Pranowo Napak Tilas Perjalanan Bung Karno di Lebak

Ganjar diminta lanjutkan proyek strategis nasional di Banten

IDN Times/Khaerul Anwar

Lebak, IDN Times - Ganjar Pranowo mengunjungi Banten, sepekan setelah  diumumkan sebagai capres untuk mengikuti Pilpres 2024 oleh Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri. Salah satu tempat yang dia kunjungi adalah Museum Multatuli di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Didampingi Rano Karno dan sejumlah kader PDI Perjuangan di Banten, Gubernur Jawa Tengah itu mengunjungi Museum Multatuli pada Sabtu (29/4/2023). Museum Multatuli merupakan museum antikolonialisme pertama di Indonesia.

Baca Juga: 8 Hal yang Bisa Kamu Lihat di Museum Multatuli, Wisata Sambil Belajar

Baca Juga: Target jadi Presiden, Ganjar Ingin Perbaiki yang Kurang dari Jokowi

1. Ganjar napak tilas perjalanan Bung Karno ke Rangkasbitung

IDN Times/Khaerul Anwar

Kedatangan Ganjar ini bertujuan untuk bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Lebak. Selain itu, dia juga napak tilas perjalanan Presiden Pertama Soekarno ke Lebak pada tahun 1951 dan 1957 dengan membawa pesan persatuan di tengah rentan perpecahan pasca kemerdekaan.

"Betapa penting persatuan itu, kata Bung Karno. Hari ini juga diperlukan, jadi jangan sampai kita tercabik-cabik kita diadu domba," kata Ganjar di Museum Multatuli.

2. Ganjar mengaku takjub melihat kemasan Museum Multatuli

IDN Times/Khaerul Anwar

Usai berkeliling di dalam Museum Multatuli, orang nomor satu di Jateng itu mengaku mendapat pengetahuan banyak, terutama tentang sosok Eduard Douwes Dekker. Dikenal dengan nama pena Multatuli, Douwes Dekker menjadi inspirasi tokoh bangsa untuk melawan penjajahan.

"Apa yang pernah dituliskan Multatuli menjadi banyak inspirasi perasaan orang untuk memanusiakan manusia, kemudian berjuang melawan penindasan. RA Kartini dan Bung Karno pun terinspirasi. Mudah-mudahan generasi muda paham akan hal ini," katanya.

Selain itu, ia pun mengaku takjub dengan penyajian pengetahuan yang ada di Museum Multatuli yang telah menerapkan sistem digital visual yang dapat menaraik minat milenial masuk ke museum.

"Anak muda bisa melihat dengan cara gampang visualnya. Tentu saja diperlukan kontribusi menarik, siapapun putera atau yang peduli daerah nanti bisa membuat hologram di situ," katanya.

Baca Juga: Dikukuhkan! Tim 7 Gardu Ganjar Lampung Siap Sosialisasi Ganjar Pranowo

Berita Terkini Lainnya