TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa di Banten Bawa Keranda Mayat dan Lempar Tomat Busuk

Anggota DPRD dituding bungkam karena beras CSR dari BJB

IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang, membawa keranda mayat dan melemparkan tomat busuk ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten.

Aksi tersebut sebagai wujud kekecewaan karena penundaan interpelasi Gubernur Banten, Wahidin Halim, tekait pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke Bank BJB, Jum'at (26/6).

Keranda yang digotong mahasiswa itu ditutupi dengan kain putih ke seluruh bagian. Demonstran kemudian menulis satu sisi keranda dengan 'Interpelasi Gubernur Banten'.

Baca Juga: Bank Banten Jual Kredit ASN ke BJB, Nilai Aset Ditaksir Rp1,5 Triliun

1. Interpelasi ditunda menjadi bukti buruknya kinerja wakil rakyat

IDN Times/Khaerul Anwar

Koordinator Aksi, Muhamad Soleh mengatakan, tindakan membawa Keranda mayat hingga melempar tomat busuk ke gedung DPRD sebagai analogi matinya kinerja wakil rakyat karena enggan melanjutkan interpelasi terhadap Gubernur Banten.

"Yang kami bawa hari ini bisa diartikan sebagai matinya keberanian DPRD Banten karena tidak mau melanjutkan hak interpelasi kepadan Gubenur Banten," ucap Soleh.

2. CSR beras BJB diduga menjadi sebab ditundanya interpelasi

IDN Times/Khaerul Anwar

Mahasiswa menuding, pemberian beras dari program Corporate Social Responsibility (CSR) BJB kepada setiap anggota dewan, menyebabkan hak interpleasi terhadap Gubernur Banten ditunda.

"Saya kecewa atas ditundanya hak interpelasi kepada Gubernur Banten. Apa karena taburan beras, sehingga dewan enggan melanjutkan hak interpelasinya?" tanya mahasiswa saat orasi.

Baca Juga: DPRD Melunak, Interpelasi Gubernur Banten Batal? 

Berita Terkini Lainnya