TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasca Aksi Mogak Jualan, Pedagang Kecewa Harga Daging Sapi Masih Mahal

Sulit mencari konsumen karena dinilai terlalu mahal

Ilustrasi pedagang daging sapi.ANTARA FOTO/Arnas Padda

Serang, IDN Times - Pedagang sapi di pasar-pasar tradisional Banten kembali berjualan hari ini, Rabu (27/1/2021) setelah sempat mogok selama lima hari protes atas kenaikan harga daging sapi dari pemasok daging.

Ketua Gabungan Pengusaha Pedagang Daging (Gappenda) Banten Aeng Haeruzzaman mengatakan, setelah kegiatan aksi protes dengan mogok jualan ini belum ada perubahan harga dari distributor daging masih tinggi.

"Jadi belum ada perubahan apa-apa kita masih kesulitan di harga," kata Aeng saat dikonfirmasi.

Baca Juga: Hari Pertama Mogok Jualan, Lapak Daging di Pasar Induk Rau Sepi  

1. Penurunan harga di Jakarta tidak diikuti oleh pemasok di Banten

ANTARA FOTO/Rahmad

Aeng menuturkan, para pedagang kecewa sebab aksi protes tersebut tidak direspons serius oleh distributor daging sapi di Banten, khususnya di Kota Serang. Dia mengungkap, harga daging sapi hidup masih tinggi Rp47 ribu dari pemasok.

Penurunan harga sapi di Jakarta tidak diikuti dengan penurunan harga sapi yang di serang. Jakarta menurut infornasi itu Rp46 ribu per kilogram bobot hidup," katanya.

2. Sulit mencari konsumen karena dinilai terlalu mahal

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Dengan harga Rp47 ribu per kilogram dari distributor, para pedagang hanya mampu menjual sebesar Rp120 ribu. Meskipun, jika dihitung harga tersebut hanya mencukupi untuk menutupi biaya pemotongan dan operasional. Harga Rp120 ribu itu pun, menurut Aeng masih dinilai terlalu mahal oleh para konsumen.

"Kalau keuntungan masih ngepres, belum signifikan. Bukan bicara untung rugi dulu, kita fokus konsumen mau beli dulu," katanya.

Baca Juga: Ini Penyebab Harga Daging Indonesia Melonjak

Berita Terkini Lainnya