Ini Penyebab Harga Daging Indonesia Melonjak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Maya Mardiana menyebut saat ini pihaknya tengah berupaya menstablikan harga daging di pasaran.
Maya mengungkap, kenaikan harga daging dikarenakan pasokan sapi dari Australia yang berkurang, sebabnya karena Australia mengutamakan ekspor ke Tiongkok dan Vietnam ketimbang Indonesia.
Menyikapi adanya kenaikan harga daging sapi di awal tahun 2021 ini, kata Maya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan Kota Tangerang Selatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten dan Kementerian Perdagangan RI.
1. Harga naik karena Australia utamakan ekspor ke China dan Vietnam
Kepada IDN Times, Maya menuturkan, harga daging sapi rata-rata di Tangsel 19 Januari 2020 masih di angka Rp118 ribu per kilogram (kg). Harga itu masih rendah jika dibandingkan dengan harga rata-rata daging sapi di Kota Tangerang (Rp120 ribu per kg), Pasar anyar Bogor (Rp133 ribu per kg), dan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Rp130 ribu per kg).
"Informasinya kenaikan harga sapi ini disebabkan harga naik dari pemasoknya. Daging sapi yang merupakan sapi bakalan yang diimpor dari Australia ini naik dikarenakan meningkatnya permintaan dari China dan Vietnam," kata Maya.
2. Indonesia cari importir dari negara lain
Saat ini, lanjut Maya, Disperindag Tangsel sedang menunggu arahan lebih lanjut dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten dan Kementerian Perdagangan untuk menangani isu kenaikan harga daging sapi ini.
"Informasi sementara Infonya dari pusat akan mencari importir daging sapi dari negara lain serta percepatan impor daging beku. Pemerintah menghimbau para pedagang daging utk tetap melakukan kegiatan berdagang sambil menunggu kebijakan import daging sapi," kata Maya.
3. Pedagang daging mogok jualan karena harga tinggi
Sebelumnya, pedagang daging mogok berjualan lantaran harga daging naik mencapai Rp120 ribu lebih per kilogram (kg).
Pedagang daging sapi di sejumlah pasar di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) akan mogok jualan selama tiga hari, sejak Rabu (20/1/2021).
Kabar ini disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri. Ia menyatakan telah mendapat tembusan surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021 yang memuat rencana mogok jualan itu.
Baca Juga: Usai Perajin Tahu Tempe, Kini Pedagang Daging yang Mogok Jualan