TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat: Rencana Pemerintah Naikkan Tarif PPN Salah Sasaran  

Pemerintah diminta fokus pada pemulihan ekonomi masyarakat

Ilustrasi pedagang sembako di pasar. (IDN Times/Holy Kartika)

Serang, IDN Times - Rencana pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 12 persen dalam waktu dekat dinilai sangat tidak pantas. Apalagi  saat ini ekonomi masyarakat terpuruk akibat pandemik COVID-19.

"Kebijakan menaikkan tarif PPN di tengah pelemahan daya beli dan konsumsi masyarakat merupakan kebijakan yang tidak tepat sasaran," kata Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda saat dikonfirmasi, Sabtu (19/6/2021).

Baca Juga: Akhir Mei, Pempov Banten Kembalikan Kas Daerah ke Bank Banten

Baca Juga: Bansos Tunai untuk 171.934 Warga Kota Tangerang Cair Juni 2021

1. Pemerintah dinilai seharusnya fokus pemulihan ekonomi masyarakat

cahaya.co

Di tengah pandemik seperti ini, kata Nailu, semestinya pemerintah fokus terhadap pemulihan ekonomi masyarakat dengan menyusun kebijakan yang menarik daya beli masyarakat meningkat bukan justru menambah beban.

"Jika perlu ditingkatkan dengan memberikan stimulus seperti Bansos untuk meningkatkan daya beli masyarakat terdampak pandemik," katanya.

2. Tingkatkan daya beli masyarakat dinilai mampu menarik investor

IDN Times/Khaerul Anwar

Dengan meningkatkan daya beli masyarakat, menurutnya, bisa menjadi daya tarik kepada investor untuk semakin meningkatkan investasi sehingga Indonesia akan menjadi negara yang menarik bagi investasi.

Justru, lanjutnya wacana mengenakan pajak terhadap komoditas sembako akan memperburuk tingkat daya beli masyarakat. "Jada jika daya beli masyarakat baik itu menjadi pasar yang bagus untuk investor percaya berinvestasi di Indonesia," katanya

Baca Juga: Pemerintah Usulkan Tarif PPN Sembako Beragam, Begini Skemanya

3. Penanganan kesehatan harus menjadi fokus di tengah pandemik COVID-19

Seorang staf memakai masker dalam perjalanan menggunakan kereta metro saat uji coba sebelum kembali beroperasi, ditengah penyebaran wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Kolkata, India, Rabu (9/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Rupak De Chowdhuri)

Kendati demikian, langkah yang paling efektif saat ini adalah tentu saja menyelesaikan masalah pandemik dengan menurunkan tingkat keparahan dari sisi kesehatan sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal.

"Dengan teratasinya pandemi, maka kegiatan ekonomi akan cepat berangsur pulih. Bagus untuk investasi," katanya.

Berita Terkini Lainnya