TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSBB Tangerang Raya Kembali Diperpanjang Hingga 26 Juli 

Apa "resep" Banten keluar dari zona merah?

Antrean stasiun di hari kedua PSBB transisi (Twitter/Felixyanuarr)

Serang, IDN Times - Gubernur Banten Wahidin Halim kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya hingga tanggal 26 Juli 2020.

Saat ini Provinsi Banten telah menjadi zona kuning atau rendah penyebaran virus corona atau COVID-19 setelah wilayah Tangerang Raya berhasil keluar dari zona merah penyebaran.

Baca Juga: Tangerang Raya Keluar Zona Merah, Banten Masuk Zona Kuning 

1. PSBB diperpanjang dengan kelonggaran

Pengemudi ojek daring memberikan cairan hand sanitizer kepada penumpang di kawasan Jl. Kendal, Jakarta, Senin (8/6/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Wahidin Halim mengatakan, dari hasil evaluasi yang diselenggarakan hari ini Minggu (13/7/2020) telah disepakati bahwa PSBB di wilayah Tangerang Raya diperpanjang. Namun dengan kelonggaran untuk sejumlah kegiatan tertentu yang berisiko rendah terhadap penularan dan penyebaran COVID-19. Sementara untuk kegiatan yang berisiko sedang, agak tinggi, dan tinggi tetap akan dibatasi.

Dia meminta masyarakat harus membiasakan diri di dalam suatu kehidupan baru karena ada perubahan nilai-nilai budaya.

"Kita membutuhkan waktu sampai terjadi internalisasi diri. Kalau sudah menyatu, dan sudah jadi ter-institusionalisasi, Insya Allah tanpa sosialisasi lagi kita akan sudah terbiasa dan merasakan pentingnya dan manfaat suatu kehidupan baru," kata Wahidin melalui siaran pers.

2. Ini resep Banten keluar dari zona merah

Suasana perkantoran di masa PSBB transisi di Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Wahidin mengungkapkan, resep wilayahnya berhasil keluar dari zona merah penyebaran COVID-19 adalah adanya soliditas dari semua unsur di Provinsi Banten.

"Inilah yang saya merasa bangga dan bahagia. Ketika wali kota, bupati, polisi, TNI dan seluruh unsur lapisan masyarakat solid. Dan ternyata masyarakat dengan kesadarannya ikut menciptakan budaya baru tanpa diperintah lagi," ungkapnya.

Menurutnya, berbagai indikator akan diuji lagi dan harus mendapatkan jaminan. Panduan pendekatan dengan format atau model yang bisa menurunkan kuning menjadi hijau perlu pertimbangan dari semua pihak.

"Sehingga kita benar-benar tahu langkah-langkah apa yang harus kita lakukan agar kita mendapatkan standarisasi yang jelas untuk hal ini," jelasnya.

Baca Juga: Airin Sebut Tangsel Belum Masuk Zona Kuning COVID-19

Berita Terkini Lainnya