TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Razia Odong-odong di Tangerang

Odong-odong juga disebut mengganggu lalu lintas

IDN Times/Dok. Satlantas Polres Metro Tangerang Kota

Tangerang, IDN Times - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Tangerang Kota melakukan razia terhadap kendaraan odong-odong atau kereta wisata yang beroperasi di jalan raya.

Razia tersebut dilakukan sebagai antisipasi agar kejadian lalu lintas odong-odong yang menyebabkan sembilan orang tewas di Serang, tidak terulang.

"Kami menindak angkutan kategori mobil mini odong-odong. Sekarang sudah ada satu odong-odong yang telah kami tahan kendaraannya," ujar Kanit Turjawali Satlantas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Sobari, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Korban Meninggal Kecelakaan Odong-odong Maut Dapat Santunan Rp50 Juta 

1. Polisi tegaskan odong-odong tak memenuhi standar kelayakan kendaraan penumpang

IDN Times/Dok. Satlantas Polres Metro Tangerang Kota

Sobari menegaskan, razia tersebut juga dilakukan lantaran kendaraan odong-odong memang tidak sesuai dengan standar kelayakan kendaraan, terutama untuk angkutan berpenumpang.

"Kita lihat itu spesifikasinya, bukan untuk mobil berpenumpang, dan tentunya berbahaya," tegasnya.

2. Odong-odong tak miliki izin operasional angkutan orang

Punakawan dan odong-odong menjemput siswa SD di wilayah Kecamatan Gayamsari untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di Kantor Polsek Gayamsari Semarang. (dok. Polsek Gayamsari)

Sobari menuturkan, operasional kendaraan odong-odong di Kota Tangerang mengganggu arus lalu lintas. Terlebih tidak adanya izin operasional dan merupakan kendaraan yang tidak jelas.

"Mengganggu sekali (keberadaannya), mengganggu lalu lintas dan keberadaannya juga tidak jelas. Izinnya juga tidak ada. Oleh karena itu kami akan mengevaluasi keberadaan odong-odong di Kota Tangerang," katanya.

Baca Juga: Polisi Sebut Odong-odong yang Tertabrak Kereta Salahi Aturan  

3. Polisi mengimbau orangtua tak lagi ajak anak naik odong-odong

Ilustrasi - Odong-odong rekreasi yang disediakan Kebun Binatang Ragunan (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Sobari pun meminta kepada masyarakat, khususnya orangtua untuk tidak mengajak atau mengizinkan anak-anaknya menaiki odong-odong lantaran membahayakan.

"Tentunya aksi antisipasi juga harus dari diri sendiri dan orangtua, sehingga mencegah sedini mungkin adanya laka (lalu lintas)," jelasnya.

Baca Juga: Sopir Odong-odong Maut di Serang Gak Punya SIM A 

Berita Terkini Lainnya