126.800 KK di Lebak Rawan Stunting, Dinkes Ungkap Penyebabnya
Keluarga ini rawan melahirkan anak yang kerdilÂ
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Ada 126.800 kepala keluarga (KK) pasangan usia subur di Lebak berstatus rawan stunting atau kekerdilan. Mereka keluarga yang rawan stunting itu disebabkan karena berbagai faktor.
Salah satu faktor itu adalah lemahnya daya beli keluarga tersebut sehingga mengakibatkan kurangnya asupan gizi dan nutrisi.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah mengatakan, selain faktor di atas, minimnya pendidikan masyarakat juga lingkungan tidak memiliki fasilitas air bersih dan tak ada jamban sehingga buang air besar (BAB) sembarangan jadi sebab lain.
"Kami memfokuskan 126.800 KK itu harus diselamatkan agar tidak melahirkan generasi stunting," kata dia seperti dikutip dari Antaranews, Selasa (19/7/2022).
Jumlah KK yang rawan stunting itu berdasarkan data tahun 2021 yang diperoleh DP2KBP3A Lebak.
Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak
1. Pemkab berupaya cegah kasus stunting atau kekerdilan
Tuti megatakan, guna mencegah prevalensi kasus stunting Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menggelorakan upaya pencegahan melalui pemberdayaan program, penyuluhan dan sosialisasi kesehatan.
jangan sampai 126.800 KK pasangan usia subur (PUS) melahirkan anak dengan kondisi stunting atau kerdil karena kurang nutrisi.
"Pemerintah Kabupaten Lebak memfokuskan penanganan kasus prevalensi stunting itu lebih diprioritaskan dari keluarga yang masuk kategori rawan stunting," ungkapnya.
Baca Juga: 126.800 KK di Lebak Berstatus Keluarga Rawan Stunting
Baca Juga: Pria Ngaku Dewa Matahari di Lebak Banten Ternyata Gangguan Jiwa