Awan Cumulonimbus Memicu Puting Beliung di Lebak
Fenomena ini menandai mulai masuk musim kemarau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, saat ini wilayah Kabupaten Lebak sedang berada pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau. Koordinator Data dan Informasi pada BMKG Kelas 1 Serang, Tarjono menjelaskan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi pada masa peralihan tersebut.
“Ini disebabkan banyak pertumbuhan awan konvektif seperti Cumulonimbus (Cb),” kata Tarjono, Selasa (10/5/2022).
Angin puting beliung menerjang wilayah Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Senin (9/5/2022). Puluhan rumah dan sekolah di kecamatan tersebut dilaporkan rusak.
Baca Juga: 88 Rumah Warga di Lebak Rusak Diterpa Puting Beliung
1. Awan Cumulonimbus berpotensi menimbulkan hujan deras dan angin kencang
Awan Cumulonimbus berpotensi menimbulkan hujan deras disertai angin kencang, puting beliung, bahkan yang lebih ekstrem terjadi hujan es.
“Potensi cuaca ekstrem terjadi selama masa peralihan musim dan dapat terjadi di daerah mana saja, selama terdapat pertumbuhan atau terbentuknya awan Cumulonimbus tersebut,” terangnya.
Tarjono menyampaikan, wilayah Kabupaten Lebak baru akan memasuki awal musim kemarau pada Juni 2022 sesuai prakiraan awal musim kemarau di Provinsi Banten.
Baca Juga: Viral Fenomena Awan Kuncup, BMKG: Berpotensi Puting Beliung