TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Diberi Trauma Healing 

Sejumlah korban mengalami kecemasan dan sulit tidur 

Dok. IDN Times/Bun

Kota Tangerang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menggelar trauma healing untuk para warga binaan Lapas Kelas IA Tangerang yang belum lama ini terjadi kebakaran.

Pelayanan kesehatan jiwa ini diikuti puluhan warga binaan, khususnya napi blok C, yang mengalami langsung kejadian nahas itu.

Baca Juga: Fakta-fakta Olah TKP Tragedi Kebakaran Lapas Tangerang

1. Trauma healing dilakukan sejak dua hari setelah kejadian

Lembaga Pemasyarakatan Tangerang (dok. ANTARA News)

Kepala Bidang P2P, Dinkes Kota Tangerang, Indri Bevy mengungkapkan program trauma healing digelar sejak Selasa (14/9/2021) hingga Jumat (17/9/2021) bersama RSUD Kota Tangerang dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI).

Trauma healing saat ini difokuskan pada para napi, dan nanti dilanjutkan ke petugas yang bertugas saat kejadi.

Ia menjelaskan, sejak hari kedua insiden kebakaran terjadi, tim Dinkes sudah turun untuk melakukan pendekatan, penenangan, dan pendalaman terkait sejauh apa gangguan psikis atau mental yang diderita korban selamat Blok C.

Begitu juga dengan mereka blok tetangga yang sekadar mendengar atau melihat proses kejadian.

“Sebelum para napi bertemu dokter, Dinkes telah menyebar kuesioner dengan 29 poin pertanyaan. Hasilnya, baru ditentukan mereka membutuhkan penanganan psikiater atau psikolog dengan berbagai status traumanya,” kata Bevy, dalam keterangan tertulis.

2. Banyak napi alami kecemasan

Petugas Pemadam Kebakaran Melakukan Pemadaman Saat Lapas Tangerang Terbakar pada Rabu (8/9/2021). (twitter.com/RANGERmounts)

Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan, RSUD Kota Tangerang, dr Amir Ali mengungkapkan hasil kuesioner para napi banyak yang mengalami kecemasan dan kesulitan tidur.

“Maka, pada trauma healing ini belasan dokter psikiater dan psikolog diturunkan. Melakukan trapi kejiawaan dan trapi pengobatan. Sejauh ini belum ada yang naik pada tahap rujukan,” ungkap dr Amir.

Pada proses terapi, kara dr Amir dilakukan secara person to person sehingga sampai saat ini baru sekitar 83 napi yang ditangani.

“Angka ini masih akan terus bertambah. Jika trauma healing seperti ini tidak dilakukan tidak menutup kemungkinan, para napi dapat mengalami kecemasan yang lebih dalam atau depresi yang mendalam,” katanya.

Lanjutnya, jika empat hari trauma healing ini selesai, terapi rutin akan dilakukan jajaran dokter Kemenkumham. “Kami Dinkes dan pihak RSUD bersiap untuk kesiapan obat-obatan dan menerima napi yang sekiranya membutuhkan penanganan rujukan yang lebih mendalam,” kata Amir.

Baca Juga: Korban Jiwa Kebakaran Lapas Tangerang Bertambah Jadi 49 Orang 

Berita Terkini Lainnya