Stasiun Rangkasbitung Berhenti Operasi, Sopir Angkot Demo
Para sopir mengaku sulit mendapat uang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Para sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Lebak lakukan berunjuk rasa dengan cara membawa keranda mayat, Senin (10/5/2021). Keranda mayat itu merupakan simbol matinya rejeki mereka karena terdampak terhentinya layanan naik-turun penumpang di Stasiun Rangkasbitung.
Para sopir angkot mengaku, pendapatan mereka hilang akibat berhentinya layanan penumpang di stasiun ujung KRL Commuter tersebut.
Baca Juga: KAI: KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Hanya Sampai Tigaraksa
1. Mereka minta Bupati Iti cabut penghentian operasional stasiun KRL Rangkasbitung
Sebelumnya mereka sudah menyuarakan aspirasi agar Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mencabut usulan penghentian layanan Commuter Line dan KA Lokal ke Satgas Penanganan COVID-19. Sopir angkot kembali menyuarakan jeritan kesulitannya.
“Kalau dari tanggal 6 sampai 17 kondisinya begini terus, stasiun masih ditutup, bisa-bisa anak dan istri kami yang mati karena kami tidak dapat pendapatan,” ungkap Robi, salah satu sopir angkot.
Baca Juga: KAI: KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Hanya Sampai Tigaraksa