TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tangsel Kehabisan Stok Kantong dan Peti Jenazah

Petugas membutuhkan 50 kantong per hari

Ilustrasi Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati)

Tangerang Selatan, IDN Times - Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Tangerang Selatan (Tangsel) kehabisan stok kantong dan peti jenazah. Habisnya stok kebutuhan pemulasaran tersebut lantaran tingginya angka kematian akibat COVID-19. 

"Iya sekarang lagi kosong (peti dan kantong jenazah)," kata Kepala Seksie Pemakaman Disperkimta Tangsel Nazmudin saat saat dikonfirmasi, Senin (5/7/2021).

Baca Juga: Jumlah Alat Swab Terbatas, Pemkot Tangerang Minta Bantuan

1. Kebutuhan kantong jenazah 50 buah per hari

Petugas PU Bina Marga tampak mengecat peti mati yang diproduksi Pemkot Surabaya. Dok. Pemkot Surabaya.

Nazmudin menuturkan, pihaknya membutuhkan 50 kantong per hari, saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pihaknya sampai memesan dari Kabupaten Serang.

"Sekarang ini kita sudah order ke Cikande, Kabupaten Serang. Mudah-mudahan cepat diantar," ujarnya.

2. Pemkot akan gunakan dana BTT untuk penyediaan kantong dan peti khusus COVID-19

Ilustrasi Uang Rp75000 (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Sementara, Wali kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku telah berkomunikasi secara intensif dengan penyedia kantong dan peti jenazah dalam pemenuhan kebutuhan pemulasaraan di wilayahnya.

Pihaknya pun telah menyiapkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk penanganan COVID-19.

"Peti mati dan kantung jenazah kita kerja sama dengan penyedia secara intensif, pokoknya pasti kami bayar. Kita menyiapkan anggaran BTT untuk menangani COVID-19," katanya.

Baca Juga: Tenaga Medis Kewalahan, Pemkot Tangsel Rekrut Nakes dari Kampus 

Berita Terkini Lainnya