Jumlah Alat Swab Terbatas, Pemkot Tangerang Minta Bantuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkap, Pemkot mengalami kendala terkait dengan ketersediaan alat dan fasilitas penunjang tes swab, baik antigen maupun polymerase chain reaction (PCR).
“Kami berharap agar Pemprov Banten bisa bantu untuk ketersediaan alat dan fasilitas swab. Kemampuan Labkesda juga sudah ditingkatkan dua ribu sampel per hari, tetapi masih belum cukup,” kata dia Dalam keterangan tertulis, Senin (5/7/2021).
1. Alat tersebut digunakan untuk tracing selama masa PPKM Darurat
Arief menyebut, pihaknya sudah melayangkan permintaan bantuan alat swab COVID-19 kepada Pemerintah Provinsi Banten. Permintaan tersebut untuk meningkatkan kapasitas testing harian seiring dengan penerapan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang berlangsung pada 3 hingga 20 Juli 2021.
"Target testing per hari yang harus dilakukan sebanyak 4.872 orang,” kata Arief.
2. Kasus COVID-19 terus naik, jumlah nakes justru kian terbatas
Selain keterbatasan alat swab, Arief juga menyebut adanya kondisi keterbatasan tenaga kesehatan yang ada di Kota Tangerang, seiring dengan melonjaknya kasus COVID-19 yang memforsir para tenaga medis.
“Kendala juga ada di jumlah tenaga kesehatan yang saat ini terbatas,” ungkapnya.
Padahal saat ini, Kot Tangerang masih tergolong zona merah penyebaran COVID-19 karena peningkatan kasus baru.
Baca Juga: Kasus Baru Tembus 3.389, Gubernur: Alat Tes Swab di Banten Menipis
3. Kota Tangerang level 4 PPKM Darurat
Arief menjelaskan, wilayahnya masuk dalam level empat dalam penerapan PPKM darurat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Dengan masuknya Kota Tangerang dalam level empat, Pemkot Tangerang diwajibkan untuk meningkatkan kapasitas testing setiap harinya kepada masyarakat yang bergejala dan kontak erat.
Baca Juga: Warga Tangerang Sulit Dapatkan Obat untuk Pasien COVID-19