Warga Keluhkan Penghentian Operasional KRL di Lebak, Ini Kata Dishub
Stasiun Cikoya sudah dibuka kembali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Sejumlah warga mengeluhkan penghentian operasional naik turun penumpang di seluruh stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter di Kabupaten Lebak. Penyetopan operasional KRL itu menyusul larangan mudik Lebaran, 6 hingga 17 Mei 2021.
Salah satunya Pepen yang setiap hari bolak-balik menggunakan KRL Commuter Line dari Stasiun Rangkasbitung. Dia merupakan karyawan di sebuah toko di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Memang ada peraturan dari pemerintah kami terima, tapi sebisa mungkin ada pengecualian lah bagi yang usaha,” katanya, Jumat (7/5/2021).
Baca Juga: Cegah Pemudik, Iti Minta Operasional KRL Menuju Lebak Dihentikan
1. Penutupan stasiun bikin ongkos warga yang kerja di Jakarta membengkak
Agar tetap bisa ke tempat tujuan, Pepen harus menggunakan jasa ojek untuk mengantarnya ke Stasiun Tigaraksa dengan ongkos sekitar Rp70 hingga Rp80 ribu. Hal itu tentu memberatkan baginya yang bekerja di Jakarta dengan gaji standar.
“Jadi kita dari sini harus naik ojek, iya (ongkosnya tambah lagi),” keluhnya.
Baca Juga: KAI: KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Hanya Sampai Tigaraksa