Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNN Soroti Keterlibatan Perempuan-Anak Jaringan Narkoba di Banten

BNNP Banten saat menyampaikan rilis akhir tahun
BNNP Banten saat menyampaikan rilis akhir tahun (Dok. Khaerul Anwar)
Intinya sih...
  • Dari 23 kasus, setidaknya ada sejumlah perempuan dan anak terlibat. BNNP Banten mencatat sedikitnya tiga perempuan terlibat dalam sindikat peredaran narkoba, termasuk jaringan lintas daerah Sumatra-Banten.
  • Tak hanya hukum, ini tindakan yang dilakukan terhadap perempuan dan anak. Keterlibatan kelompok rentan tidak selalu didorong oleh faktor kriminal murni, melainkan juga tekanan ekonomi, relasi personal, serta minimnya literasi bahaya narkotika.
  • BNN gencar program intervensi ke basis masyarakat putus mata rantai. BNNP Banten mengintensifkan program edukasi berbasis masyarakat, sekolah, dan keluarga untuk menekan potensi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten menyoroti tren peningkatan keterlibatan perempuan dan anak-anak dalam jaringan peredaran narkotika sepanjang tahun 2025. Fenomena tersebut menjadi tantangan serius dalam upaya pemberantasan narkoba karena kelompok rentan kerap dimanfaatkan sebagai kurir hingga penghubung jaringan.

Hal itu disampaikan Kepala BNNP Banten Brigjen Pol Rohmad Nursahid dalam konferensi pers laporan akhir tahun penanganan dan pencegahan narkotika 2025 yang digelar di Kantor BNNP Banten, Senin (22/12/2025).

“Sepanjang 2025 kami menemukan keterlibatan perempuan dan anak-anak dalam jaringan narkotika. Ini menjadi perhatian serius karena mereka sering dijadikan tameng oleh sindikat,” kata Rohmad.

1. Dari 23 kasus, setidaknya ada sejumlah perempuan dan anak terlibat

Ilustrasi narkoba (IDN Times)
Ilustrasi narkoba (IDN Times)

Berdasarkan data BNNP Banten, dari total 23 kasus narkotika yang berhasil diungkap sepanjang 2025, tercatat sedikitnya tiga perempuan terlibat sebagai bagian dari sindikat peredaran narkoba, termasuk jaringan lintas daerah Sumatra–Banten. Selain itu, BNNP juga menemukan indikasi keterlibatan anak-anak yang dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas jaringan, meski tidak seluruhnya berstatus tersangka.

Rohmad menjelaskan, sindikat narkotika kini semakin adaptif dengan memanfaatkan kelompok rentan karena dianggap memiliki risiko rendah dalam pengawasan aparat penegak hukum.

“Perempuan dan anak-anak sering diposisikan sebagai kurir, penyimpan barang, atau pengantar karena dianggap tidak mencurigakan. Ini pola yang terus kami waspadai,” ujarnya.

2. Tak hanya hukum, ini tindakan yang dilakukan terhadapa perempuan dan anak

hakim
ilustrasi palu hakim (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Menurutnya, keterlibatan kelompok rentan tersebut tidak selalu didorong oleh faktor kriminal murni, melainkan juga tekanan ekonomi, relasi personal, serta minimnya literasi bahaya narkotika. Oleh karena itu, penanganan terhadap perempuan dan anak yang terlibat tidak bisa semata-mata pendekatan hukum.

“Pendekatan yang kami lakukan tidak hanya penindakan, tetapi juga rehabilitasi, edukasi, dan penguatan keluarga serta lingkungan,” kata Rohmad.

3. BNN gencar program intervensi ke basis masyarakat putus mata rantai

Ilustrasi narkoba (IDN Times/Sukma Sakti)
Ilustrasi narkoba (IDN Times/Sukma Sakti)

Dalam konteks pencegahan, BNNP Banten mengintensifkan program edukasi berbasis masyarakat, sekolah, dan keluarga untuk menekan potensi perekrutan perempuan dan anak oleh jaringan narkotika. Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) juga dikembangkan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan unsur pemerintahan desa.

Rohmad menegaskan, meningkatnya pengungkapan kasus narkotika di Banten sepanjang 2025 bukan semata-mata mencerminkan eskalasi kejahatan, melainkan juga hasil dari peningkatan intensitas operasi dan sinergi lintas sektor.

“Kami tidak ingin hanya fokus pada angka penindakan. Yang lebih penting adalah memutus mata rantai perekrutan, terutama terhadap perempuan dan anak-anak,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Korupsi Program Kementan, Bendahara Desa di Baros Divonis 1 Tahun

22 Des 2025, 22:11 WIBNews