Cireng Jadi Frozen Food, UMKM di Tangsel Ini Raup Omzet Jutaan Sebulan

Tangerang Selatan, IDN Times - Pandemik COVID-19 mengharuskan pelaku usaha beradaptasi terhadap perubahan gaya hidup masyarakat, terutama pola konsumsi dan cara pembeliannya. Hal tersebut juga jadi perhatian pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bernama Santi.
Santi memproduksi snack tradisional, cireng atau aci digoreng. Usaha yang berlokasi di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan itu juga memproduksi makanan lain.
Berdiri dari tahun 2009 dan sempat mengalami masa emas, produksi cireng sempat drop di masa pandemik COVID-19, karena pembatasan aktivitas masyarakat.
Berinovasi dengan membuat olahan tepung sagu menjadi makanan beku atau frozen food dan merambah pasar melalui dunia digital, jadi upaya Santi kembali menggenjot penjualan kala wabah.
1. Cireng jadi makanan beku lantaran pandemik
Santi mengakui, usaha yang dia kelola tidak murni rintisannya, melainkan ia masuk pada manajemen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini pada 2020 di bawah bendera PT Meraki Cipta Rasa.
Tahun itu, Santi memutuskan untuk berhenti bekerja dan bergabung dengan dua rekan yang sudah membuat olahan cireng ini dari 2009.
Ia masuk perusahaan ini kala usaha dua rekannya ini sedang tertatih dan hampir kolaps karena anjloknya penjualan di masa wabah. Pandemik memangkas penjualan usaha ini hingga 70 persen.
"Awalnya Meraki hanya memproduksi cireng. Setiap malam kami memproduksi 17.000 cireng, lalu paginya diambil oleh distributor untuk dijual ke sekolah-sekolah," jelasnya.
Begitu pandemik melanda, permintaan sedikit, berarti produksi pun dikurangi. "Kalau bikin sedikit kita engga nutup lah, akhirnya kita buat banyak karena engga bisa langsung terjual dari situlah kita frozen-in," kata Santi Hakim, Direktur PT Meraki Cipta Rasa, Sabtu (24/6/2023).