Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasien (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Serang, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyayangkan sejumlah daerah di Banten yang tidak menyediakan fasilitas kesehatan pasien COVID-19 yang tanpa gejala atau mengalami gejala ringan. Dampaknya, para pasien OTG itu pun harus melakukan isolasi mandiri di rumah sendiri.

"Masalahnya pengawasannya, bagaimana mengontrol mekanismenya belum baik," kata Ketua IDI Banten Budi Suhendar, Rabu (3/2/2012).

1. Minim pengawasan sehingga pasien OTG masih kerap keluyuran

Para pasien COVID-19 berstatus OTG sedang berjemur. Dok Humas Pemprov Jateng

Dengan masih minimnya pengawasan Satgas COVID-19 di tingkat bawah, dia mengaku sering mendapatkan laporan bahwa pasien yang merasa tidak mengalami gejala itu tetap keluar rumah sehingga potensi penularan meningkat.

"(Pasien OTG) suka jalan-jalan juga, akhirnya potensi penularan juga meningkat," kata Budi.

Selain itu, imbuhnya, isolasi mandiri di rumah itu rawan menimbulkan terjadinya klaster keluarga. 

2. Sejumlah RS ngeluh tidak dikawal satgas saat komunikasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di