Jadi Lokasi Pemantauan Hilal, Mercusuar Anyer Pernah Dihantam Tsunami 1883 

Lokasi nol kilometer jalan Anyer-Panarukan

Serang, IDN Times - Mercusuar Cikoneng atau yang lebih dikenal Mercusuar Anyer menjadi salah satu lokasi pemantauan hilal untuk penentuan awal Ramadan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Mercusuar Anyer ini terletak di Jalan Raya Bandulu Anyer, Km. 131, Kampung Bojong, Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Banten.

Baca Juga: Kualitas Udara Kota Tigakarsa Sedang, Lebih Baik Dari Kota Tangerang Selatan, Tetapi Lebih Buruk Dari Kota Serang

1. Dibangun 1806 dan hancur disapu tsunami 1883

Jadi Lokasi Pemantauan Hilal, Mercusuar Anyer Pernah Dihantam Tsunami 1883 Dok. Instagram/panorama Banten

Mercusuar ini dibangun 1806 oleh pemerintahan kolonial pemerintah Hindia Belanda dan rampung pada 1808 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels.

Namun, mercusuar Anyer lama itu telah hancur dihantam tsunami dipicu gempa bumi tektonik yang diakibatkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883 silam. Kemudian dibangun kembali mercusuar baru hanya berjarak 50 meter dari mercusuar lama oleh pemerintahan Z.M Willem III pada 1885.

"Iya, yang pertama di Indonesia, sebetulnya ada juga yang di pulau Merak besar dan Lampung mercusuar tapi yang lain hancur oleh tsunami tidak dibangun lagi," kata Yadi Ahyadi peneliti Bantenologi UIN SMH Banten, Senin (12/4/2021).

2. Jadi navigasi kapal eropa masuk Selat Sunda

Jadi Lokasi Pemantauan Hilal, Mercusuar Anyer Pernah Dihantam Tsunami 1883 Dok. Instagram/Panorama Banten

Disampaikan Yadi, sejak zaman kolonial Hindia-Belanda mercusuar ini difungsikan sebagai navigasi kapal besar membawa barang hasil industri dari eropa, masuk melalui Samudera Hindia ke Selat Sunda atau laut Jawa. Mercusuar itu pun hingga saat ini masih difungsikan sebagai navigasi kapal.

"Posisinya untuk mengecek titik kordinat masuk wilayah sini antara mercusuar dengan laju kapal karena kapal besar supaya tidak kandas nabrak pulau," katanya.

3. Titik nol kilometer jalan Anyer-Panarukan

Jadi Lokasi Pemantauan Hilal, Mercusuar Anyer Pernah Dihantam Tsunami 1883 Facebook.com/Frederick Mtl Tambunan

Lokasi mercusuar itu merupakan titik nol kilometer pembangunan jalan raya pos Anyer Panarukan yang dibangun oleh Willem Daendels. Panjang jalan tersebut mencapai seribu kilometer dan dibangun hanya dalam satu tahun ini (1808-1809), memakan korban jiwa tidak sedikit.

Meskipun, menurut Yadi, Deandels pada saat itu bukan membangun, namun menyambung jalan Anyer hingga Panarukan, Jawa Timur. Sebab, kata Yadi, berdasarkan catatan sejarah bahwa jalur Anyer - Batavia hingga Bogor sudah ada yang dikenal dengan nama jalan Sultan. Sejak zaman kesultanan jalur ini digunakan untuk mengirim barang kebutuhan kesultanan atau raja Jawa Kuno.

Dia menyambung jalan dari Anyer sampai Panarukan. Mulai dari Bogor, Cisarua, Cirebon hingga Panarukan karena dulu tidak ada jalur selatan.

"Sebenarnya itu bukan membangun tapi menyambung jalan," katanya.

Baca Juga: Risma Blusukan Ke Kota Serang, Beri Tips  Agar Jadi Kota Berkembang 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya