Jorok, 6 Daerah di Banten Belum Terbebas dari BAB Sembarangan

Dolbon memicu tingginya kasus diare di enam wilayah itu

Serang, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat, ada enam daerah di wilayahnya hingga saat ini belum terbebas dari budaya buang air besar sembarangan (BABS) atau dolbon. Hanya dua daerah yang dinyatakan terbebas dari BAB sembarangan.

"Kabupaten/kota yang sudah mencapai ODF (on defecation free) atau stop BAB sembarangan baru 2 kota, yakni Kota Tangerang dan Cilegon," kata Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Ada Warga Tangsel BAB Sembarangan, Pemkot Tangsel Luncurkan STBM

1. Dolbon memicu penyakit dan kematian anak akibat diare masih tinggi

Jorok, 6 Daerah di Banten Belum Terbebas dari BAB Sembaranganilustrasi simbol toilet (unsplash.com/Sung Jin Cho)

Sementara di enam daerah lain, masih ditemukan warga yang BAB sembarangan, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.

Praktik BAB sembarangan itu, kata Ati, memicu kasus kesakitan dan kematian pada anak akibat diare masih tinggi. "Selain itu diare pada anak karena sanitasi lingkungan yang tidak baik merupakan salah satu faktor penyebab stunting," katanya.

2. Tangerang penyumbang kasus diare tertinggi di Banten

Jorok, 6 Daerah di Banten Belum Terbebas dari BAB Sembaranganilustrasi diare (medicalnewstoday.com)

Berdasarkan data Dinkes Banten sejak Januari hingga April 2023, total kasus diare pada balita di enam daerah itu sebanyak 23.578 orang dan pada kelompok semua umur sebanyak 48.424 orang. Kasus tertinggi berada di Tangerang Raya.

Berikut rincian per kabupaten kota, antara lain Kabupaten Lebak 908 kasus, Kabupaten Pandeglang 1.624, Kabupaten Tangerang 8928, Kabupaten Serang 2.395, Kota serang 1.115 dan Kota Tangsel 8.608 kasus.

Sementara untuk kelompok semua usia antara lain, Kabupaten Lebak 1.536 kasus, Kabupaten Pandeglang 2.887, Kabupaten Serang 18.426, Kabupaten Serang 5.570, Kota Serang 2.529 dan Kota Tangsel 17.476 kasus.

"Jumlah balita maupum semua umur diare tertinggi Kabupaten Tangerang," katanya.

3. Pemkab dan Pemkot didorong melaksanakan program jamban keluarga

Jorok, 6 Daerah di Banten Belum Terbebas dari BAB Sembarangan

Dalam rangka mengentaskan kasus BAB sembarangan, Pemprov Banten mendorong pemerintah kabupaten/kota melakukan program pembuatan jamban keluarga dan melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

"Mengajak dunia usaha, swasta dan stake holder untuk penyediaan jamban keluarga dan koordinasi dengan PU dan Perkim dalam penyediaan jamban keluarga dan akses air bersih serta rumah sehat," katanya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Soto Betawi Enak di Tangerang, Kesohor!

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya