Kadinkes Minta Warga Banten Tak Pilih-pilih Jenis Vaksin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti meminta masyarakat tidak pilih-pilih jenis vaksin COVID-19. Dia berharap warga mau menerima jenis apapun, termasuk AstraZeneca buatan Inggris.
Hal itu dia katakan untuk menanggapi sejumlah warga Banten yang lebih memilih vaksin buatan Sinovac ketimbang AstraZeneca karena efek samping yang ditimbulkan dari vaksin buatan inggris tersebut.
Baca Juga: Warga Banten Meninggal Saat Isoman Bertambah 70 Orang
1. Efikasi AstraZeneca lebih tinggi dibanding vaksin buatan Sinovac, Tiongkok
Mantan Dirut RSUD Kota Tangerang itu menyampaikan, berdasarkan uji klimis untuk efikasi vaksin AstraZeneca memang lebih tinggi dibanding vaksin buatan dari Tiongkok yang cendrung rendah. Hal ini agar mempercepat herd immunity komunal.
"AstraZeneca efikasinya lebih (tinggi) dibanding vaksin sinovac yaitu berkisar di atas 90 persen, kalau sinovac 65 persen," tuturnya.
Baca Juga: Ini Beda Fungsi Dosis Pertama dan Kedua Vaksin COVID-19
2. KIPI karena efek samping AstraZeneca?
Kendati demikian, menurut Ati, sejumlah kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang terjadi pasca menerima AstraZeneca berdasalkan hasil pemeriksaan belum bisa dipastikan berasal dari efek samping dari vaksin tersebut. Oleh karenanya, masyarakat tidak ragu dan takut untuk menerima vaksin AstraZeneca.
"Beberapa kejadian setelah diberikan vaksin AstraZeneca itu terjadi yang menganggu kesehatannya belum ada yang ditemukan karena AstraZeneca," katanya.
3. Dapat jatah 30 ribu Moderna untuk nakes
Dia mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Banten mendapat sebanyak 30 ribu dosis vaksin jenis Moderna buatan Amerika Serikat untuk vaksinasi dosis ketiga para tenaga kesehatan.
"Mulai hari ini kita akan distribusikan kepada kabupaten/kota," katanya.
Baca Juga: Butuh 9 Juta Dosis Vaksin, Banten Baru Terima 1,6 Juta Nih