Sejumlah Nakes di Banten Mundur, IDI: Perhatikan Asupan Gizi Mereka  

Kelelahan dan insentif ditunggak menjadi beberapa faktor

Serang, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten meminta Pemerintah Provinsi Banten memperhatikan nasib tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19.

Dinas Kesehatan Provinsi Banten menyatakan ada banyak tenaga kesehatan yang mengundurkan diri karena kelelahan dan insentif yang tak kunjung cair.  "Operasional patut dipenuhi supaya tenaga medis bekerja dengan semestinya," kata Ketua IDI Banten Budi Suhendar saat dikonfirmasi, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Insentif Nakes di Banten Baru Cair 3 Bulan

1. IDI: tolong asupan gizi nakes diperhatikan

Sejumlah Nakes di Banten Mundur, IDI: Perhatikan Asupan Gizi Mereka  ilustrasi tenaga nakes memeriksa pasien (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Lebih jauh, Budi meminta agar semua pihak yang terkait juga memperhatikan asupan gizi dan vitamin yang cukup agar para nakes yang menangani pasien COVID-19 itu tidak tumbang.

"Bekerja itu perlu dipikirkan, jangan sampai kelelahan, (pemerintah) memberikan asupan gizi yang baik jadi kekebalan tubuh dapat terjaga," katanya.

Baca Juga: Hotel Isolasi Yasmin Kabupaten Tangerang Lebihi Kapasitas

2. IDI juga minta Dinkes mengoptimalkan nakes dari Banten

Sejumlah Nakes di Banten Mundur, IDI: Perhatikan Asupan Gizi Mereka  Ilustrasi nakes di Wisma Atlet yang tengah beristirahat (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Sementara untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit darurat, Budi meminta Dinkes mengoptimalkan para nakes yang ada di Banten. Untuk dokter spesialis yang diperuntukkan rumah sakit darurat bisa dibantu oleh dokter-dokter yang ada di rumah sakit rujukan COVID-19.

"Misalnya bila nakes masih kurang, beberapa spesialis untuk RS darurat bisa digunakan telemedisi untuk menghubungkan komunikasi dengan RS rujukan," katanya.

3. Perlu mendirikan tempat isolasi terpusat

Sejumlah Nakes di Banten Mundur, IDI: Perhatikan Asupan Gizi Mereka  Ilustrasi isolasi mandiri di rumah (ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Selain rumah sakit darurat, Budi meminta Provinsi Banten juga harus mulai merancang tempat isolasi terpusat di tengah banyaknya kasus pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri di rumah karena rumah sakit mulai penuh.

"Karena kita mengalami situasi keadaan masyarakat yang positif meninggal di rumah," katanya.

Baca Juga: 7.800 Pasien COVID-19 di Kota Tangerang Isolasi Mandiri di Rumah

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya