Soal Laporan Buruh, Wahidin: Saya Bukan Tipe Pemimpin Pengecut

Selama tak ada itikad baik buruh, proses hukum berlanjut

Serang, IDN Times - Hingga saat ini Gubernur Banten Wahidin Halim masih enggan mencabut laporannya terhadap buruh yang sebelumnya menerobos dan menduduki  ruangan kerjanya.

Menurut Wahidin, jalur hukum yang ditempuh olehnya bagian dari upaya perlindungan keamanan pribadi sebagai warga negara dan penyelenggara pemerintahan daerah.

"Sebagai gubernur, saya kan melaksanakan tugas sesuai UU, apa yg salah?" kata Wahidin saat dikonfirmasi, Senin (3/12/2022).

Baca Juga: Kantornya Diduduki Buruh, Gubernur Wahidin Minta Polisi Tindak Pendemo

1. Wahidin akan tetap pada prinsipnya selama tak ada itikad baik dari buruh

Soal Laporan Buruh, Wahidin: Saya Bukan Tipe Pemimpin PengecutIDN Times/khaerul anwar

Mantan Wali Kota Tangerang itu juga menilai, hingga saat ini belum ada itikad baik dari buruh untuk menyelesaikan masalah tersebut. Malah, kata dia, buruh kembali mengancam akan berdemonstrasi kembali pada 5 Januari 2022.

Bahkan, dia menegaskan tidak akan merubah keputusannya terkait UMP dan UMK 2022 yang telah ditetapkan.

"Kamu tahu, saya bukan tipe pemimpin yang cengeng, pengecut dan saya tetap teguh sesuai prinsip yang benar," katanya.

2. Tak masalah buruh demo, asal tidak anarkis

Soal Laporan Buruh, Wahidin: Saya Bukan Tipe Pemimpin PengecutIDN Times/Khaerul Anwar

Wahidin juga mengaku tidak mempermasalahkan buruh berdemonstrasi karena hal tersebut bagian dari hak demokrasi mereka untuk menyampaikan pendapat. Namun, peristiwa penerobosan, beberapa waktu lalu, sudah mengancam jiwa dan simbol negara.

"Toh mereka demo gak ada masalah, tapi ini kan sudah mengancam jiwa dan simbol-simbol negara," katanya.

Baca Juga: Pulau Umang, Salah Satu Destinasi Terbaik Banten

3. Wahidin menilai konflik dirinya dan buruh sudah dipolitisir sejumlah pihak

Soal Laporan Buruh, Wahidin: Saya Bukan Tipe Pemimpin PengecutTangkapa layar

Kendati demikian, Wahidin sudah memaafkan pelaku yang menerobos ruangannya. Isu tersebut menjadi ramai, lanjut Wahidin karena dipolitisasi oleh sejumlah pihak sehingga menjadi liar.

Dia pun mengaku pintu perdamaian masih terbuka asal ada i tikad baik dari buruh dan tidak ada pihak yang kembali yang memperkeruh situasi.

"Mereka sendiri (buruh) dan para politisi yang ribut-ribut," katanya.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya