Pasar Lama Tangerang (IDN Times/Muhamad Iqbal)
Mush'ab Abdu, salah satu tim ahli warisan budaya tak benda Kota Tangerang, mengatakan bahwa penetapa itu melalui proses panjang. Prosesnya diawali dari penetapan tim warisan budaya tak benda oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang pada Mei 2023. Tim ini terdiri dari beberapa ahli yang meliputi akademisi, antropolog, arsitek, budayawan, hingga sejarawan.
“Pemilihan Laksa Tangerang dan Cio Tao merupakan hasil riset mendalam. Secara prinsip WBTB itu berbeda dengan Cagar Budaya. Dipilihnya Laksa Tangerang adalah kerena memiliki resep dan cita rasa yang berbeda dengan Laksa yang ada di Jakarta, Bangka, Malaysia dan daerah lain,” katanya.
Berawal dari peranakan budaya Tionghoa dan Melayu, laksa menjadi salah satu kuliner khas Kota Tangerang yang baru ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kota Tangerang.
Hingga saat ini, laksa tetap digemari oleh banyak kalangan di Indonesia. Laksa adalah salah satu dari sekian banyak makanan tradisional ternama yang tercipta lewat perpaduan antara Tionghoa dengan Melayu.
“Sesuai dengan namanya, laksa berasal dari bahasa sanskerta yang berarti banyak. Kata banyak sendiri merujuk pada pembuatan laksa yang menggunakan racikan dari banyak macam bumbu dapur,” jelasnya.