Cabup Tangerang Zulkarnaen Mengaku Capek Gugat ke MK

Tangerang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang memastikan belum ada gugatan yang dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil rekapitulasi suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hal tersebut dikatakan oleh Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Tangerang, Dedi Irawan.
"Tidak ada pendaftaran gugatan sampai batas waktu Jumat, 6 Desember 2024 pukul 24.00 WIB kemarin," kata Dedi, Sabtu (7/12/2024).
1. Paslon yang kalah bisa mengajukan gugatan 3x24 jam usai pleno rekapitulasi dilakukan

Dedi mengungkapkan, setelah diumumkan hasil rapat pleno, pasangan calon diberi kesempatan 3x24 jam untuk menggugat hasil rekapitulasi jika dirasa tidak sesuai ke MK. Kendati demikian pihaknya KPU mengaku siap menghadapi berbagai kemungkinan yang muncul terkait hasil perhelatan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Tangerang.
"Kami hanya bisa menunggu, intinya kami siap apabila ada gugatan dari pasangan calon yang mengajukan ke MK," imbuhnya.
2. Proses penetapan bisa dilakukan jika tidak ada gugatan ke MK

Sementara itu Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Muhamad Umar, memastikan bahwa sejak pelaksanaan pemungutan suara hingga rekapitulasi hasil, pihaknya bekerja sesuai prosedur, termasuk mencatat keberatan saksi. Untuk itu, lanjut Umar jika tidak ada gugatan, maka KPU Kabupaten Tangerang bisa melakukan penetapan paslon terpilih Pilkada 2024.
Namun demikian penetapan tersebut tetap memerlukan proses yang harus dilalui terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Jadi sampai saat ini kami masih menunggu pemberitahuan dari MK lewat KPU RI, sebagai dasar penetapan paslon terpilih," jelas Umar.
3. Cabup Zulkarnaen mengaku capek mengajukan gugatan ke MK

Sementara calon Bupati nomor urut tiga, Zulkarnaen, memastikan tidak akan melayangkan gugatan atas perolehan suara yang dia peroleh. Menurutnya, gugatan ke MK tidak akan mengubah hasil dari rekapitulasi KPU.
“Sudah capek, hasilnya tetap kembali ke yang menang. Energi habis, biaya habis. Kalau saya khususnya secara pribadi enggak ada yang bilang curang, tetap saja menang. Ada yang bilang money politic, ya engga apa-apa kok, senang sama senang. Orang dibayar,” ucapnya.



















