Menko AHY: Perbaikan Rumah Rusak Ringan Bencana Sumatra Didahulukan

- Menko AHY rapat dengan Pemprov Aceh terkait rumah korban
- Pembangunan rumah rusak ringan akan didahulukan
- Pembersihan akses jalan juga menjadi prioritas
Tangerang, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilahayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, pihaknya sedang mendata rumah korban banjir Sumatra dan Aceh yang hilang maupun rusak. Pendataan tersebut dilakukan untuk menentukan solusi yang diberikan untuk para korban.
"Rumah-rumah yang terdampak, bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar ini masih harus kami kategorikan mana yang statusnya rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, tapi juga ada yang benar-benar hilang karena hanyut ya," kata Menko AHY di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (22/12/2025).
1. Menko AHY sudah rapat dengan Pemprov Aceh terkait rumah korban

Menko AHY menyebut, dia telah memimpin rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Aceh melalui daring. Dari rapat tersebut, pihaknya akan menyamakan data terkait rumah-rumah korban berdasarkan kategori kerusakan atau bahkan hilang.
"Basis datanya harus sama paling tidak serupa, tidak terlalu jauh, karena ini juga akan menentukan kecepatan membangun kembali atau memperbaiki," jelasnya.
2. Pembangunan rumah rusak ringan akan didahulukan

Menko AHY menegaskan, pembangunan hunian sementara untuk para korban juga harus segera dilakukan, terutama perbaikan bagi rumah yang rusak ringan. Hal tersebut, katanya akan mengurangi jumlah penduduk yang mengungsi di lokasi-lokasi pengungsian.
"Dengan demikian, kalau bisa segera kembali ke rumahnya setelah tentunya ada perbaikan dan renovasi yang dibutuhkan, maka ini akan mengurangi beban pengungsian dan kami bisa fokus membangun kawasan baru bagi mereka yang memang harus relokasi," jelasnya.
Ia menjelaskan, bagi korban yang rumahnya hilang karena hanyut terbawa arus banjir, akan dipertimbangkan untuk proses relokasi. Pasalnya, jika masih dibangun di lokasi yang sama, maka akan berisiko bahaya jika terjadi cuaca ekstrem.
"Saya rasa itu dan masih dihitung dengan baik oleh kementerian perumahan dan kawasan permukiman, tentunya berkoordinasi ketat dengan dinas perkim yang ada di kabupaten kota dan juga di tingkat provinsi," tuturnya.
3. Pembersihan akses jalan juga menjadi prioritas

Selain itu, dari segi infrastruktur, Menko AHY mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk mempercepat proses pembersihan jalan akibat longsor dan terputusnya akses vital ekonomi masyarakat yang menghubungkan antar desa hingga provinsi agar bisa kembali dilintasi. Sehingga, tidak ada lagi daerah yang terisolir dari bantuan-bantuan logistik.
"Hari ini sejumlah jembatan bisa kami bangun kembali walaupun sifatnya temporer, seperti jembatan bailey, jembatan perintis, harus terus kami bangun. Karena untuk membangun sesuatu yg permanen perlu waktu dan itu kita kawal beberapa bulan ke depan," katanya.
Selain itu, akses air bersih dan listrik juga saat ini sedang diupayakan terakses oleh seluruh korban. Pasalnya, kedua hal tersebut merupakan hal vital agar aktivitas pemulihan masyarakat bisa cepat berlangsung.
"Saya sampaikan ke jajaran agar mendahului truk air bersih menembus daerah yang sulit dan ini berkaitan dengan kesehatan," tuturnya.
Selanjutnya, harus dipastikan masyarakat juga bisa mengakses sinyal alat komunikasi, namun ia mengungkapkan saat ini sudah ada kemajuan meskipun masih harus terus ditingkatkan.
"Kekurangan di sana sini tentu memang harus kami akui dan upaya terbaik kami adalah koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan mengajak seluruh kalangan bukan hanya pemerintah tapi juga semua yang punya kepedulian," kata dia.















