Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Basarnas: 7 Nelayan Banten Terseret Arus Ke Sumatera Bagian Barat

Basarnas Banten

Pandeglang, IDN Times - Kasubsid Operasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten, Heru menduga kuat, tujuh nelayan Teluk Labuan Pandeglang kemungkinan terbawa arus sampai ke pesisir Sumatera bagian barat. Diberitakan sebelumnya, ketujuh nelayan itu menjadi korban kapal terbalik di Selat Sunda dan dinyatakan hilang hingga hari keenam.

"Berdasarkan arus gelombang saat terjadi kecelakaan KM Puspita Jaya yang ditumpangi 16 nelayan itu, arus gelombang mengarah ke pesisir Sumatera bagian barat," kata Kasubsi Operasional Basarnas Banten Heru, seperti dikutip Antaranews, Rabu (24/6).

1. Basarnas masih mencari di sekitaran Selat Sunda

Basarnas Banten

Heru mengatakan, tim evakuasi Basarnas Banten sudah kembali melakukan penyisiran sekitar perairan Selat Sunda. Lokasi pencarian juga meliputi Pulau Panaitan, Pulau Rakata, Pulau Belimbing, Pulau Awan-awan, dan Ujung Kulon.

Tim evakuasi gabungan yang melibatkan Basarnas Banten, Jakarta, Lampung, TNI AL, KSOP Banten dan Polairud Banten bekerja keras untuk menemukan tujuh nelayan Teluk Labuan Pandeglang yang hingga kini belum ditemukan.

2. Saat kecelakaan terjadi, arus ombak mengarah ke Sumatera bagian barat

Basarnas Banten (https://banten.basarnas.go.id)

Pencarian ketujuh nelayan tersebut difokuskan di sekitar perairan Selat Sunda berdasarkan laporan nelayan yang selamat. Namun, diperkirakan ketujuh nelayan tersebut terbawa arus gelombang ke pesisir Sumatera bagian barat.

Sebab, cuaca saat kecelakaan KM Puspita Jaya itu terjadi arus gelombang cukup besar mengarah ke pesisir Sumatera bagian barat. "Kami berharap tim evakuasi bisa mengoptimalkan di sekitar pesisir Sumatera bagian barat," katanya.

3. Istri nelayan yang masih hilang berharap suaminya pulang dengan selamat

Dok. Basarnas Banten

Menurut Heru, pencarian ini melibatkan perahu RIB 02 dan KN Sarwisnu dari Basarnas Jakarta. Sarwisnu disebut mampu menghadapi gelombang tinggi hingga enam sampai tujuh meter.

Karena itu, Basarnas Banten optimistis hari keenam pencarian tujuh nelayan bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami berharap cuaca perairan Selat Sunda dan Sumatera bagian barat normal sehingga pencarian nelayan maksimal," ujarnya.

Ketujuh nelayan yang hilang itu adalah Jamal (25), Sancan (35), Rasmin (30), Kasirah (60), Suri (50), Boler (30) dan Joni (30). "Semua nelayan itu warga Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang," katanya.

Sementara itu, Sanna (55), istri Kasirah yang menjadi korban kecelakaan laut di Perairan Selat Sunda mengatakan saat ini keluarga kebingungan setelah suaminya itu tak kunjung ditemukan.

Meski demikian, dia tetap optimistis para nelayan itu bisa menyelamatkan diri. Ia berharap suaminya bisa berenang dan berlindung di Pulau Panaitan atau Ujung Kulon.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us