Kebakaran Lapas Tangerang Mulai Disidangkan, Ini 5 Faktanya

Kota Tangerang, IDN Times - Sidang kasus kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I A Tangerang mulai bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kota Tangerang.
Sidang perdana peristiwa kebakaran hebat pada 8 September 2021, yang mengakibatkan 49 narapidana tewas dijadwalkan mulai digelar pada Selasa (18/1/2022), namun pelaksanaannya sempat tertunda. Berikut fakta-fakta yang dirangkum IDN Times.
1. Sidang perdana sempat ditunda

Empat terdakwa kasus kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang merupakan petugas Lapas Kelas I A Tangerang adalah Suparto, Rusmanto, Yoga Wido Nugroho, dan Panahatan Butar Butar.
Pada 18 Januari 2022 lalu, anggota majelis hakim Elly Istianawati mengatakan bahwa agenda sidang perdana itu ditunda lantaran mertua dari ketua majelis hakim Aji Suryo meninggal dunia.
2. Ini pasal yang didakwakan

Sidang perdana kasus ini akhirnya digelar pada 25 Januari 2022 dengan agenda pembacaan dakwaan. Jaksa Penuntut Umu (JPU) Adib Fachri Dili mendakwa para terdakwa dengan pasal berikut:
Terdakwa Suparto, Rusmanto, dan Yoda didakwa Pasal 359 KUHP. Sementara itu, Panahatan didakwa Pasal 188 KUHP. Bunyi Pasal 188 KUHP.
Dalam bunyinya kedua pasal tersebut menjerat para terdakwa dengan hukuman pidana penjara paling lama 5 tahun.
3. Terdakwa tak keberatan dengan pasal yang didakwakan

Dalam sidang, para terdakwa tak ada yang merasa berkeberatan dengan pasal yang didakwakan.
4. Saksi sebut ada masalah instalasi listrik di lapas tersebut

Sidang kedua pada Selasa, 8 Januari 2022 beragendakan pemeriksaan saksi. Dalam agenda tersebut, saksi mengungkapkan ada masalah jaringan listrik yang terjadi di lapas tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Suhendra, narapidana di Lapas Klas I A Tangerang, yang dihadirkan secara virtual.
Menurut kesaksiannya, jaringan listrik di blok C yang menjadi lokasi kebakaran pada 8 September 2021 lalu itu merupakan jaringan lama yang belum diperbarui.
Suhendra menyebut, selama empat tahun mendekam di Lapas Klas 1 Tangerang, belum pernah ada penggantian jaringan listrik.
5. Banyak penggunaan barang elektronik oleh napi

Dari kesaksiannya pula, terungkap adanya miniature circuit breaker (MCB) yang kerap kali turun pada Agustus 2021, satu bulan sebelum insiden kebakaran itu terjadi di blok C2. Turunnya MCB di blok tersebut disebut terjadi sebanyak dua hingga tiga kali dalam sebulan.
Dalam kesaksiannya, Suhendra menyebut, bahwa di dalam Lapas para narapidana banyak yang menggunakan barang elektronik dari rice cooker, dispenser dan lain-lain.