New Normal Diterapkan di Tangsel Jika Kepatuhan Warga Sudah 90 Persen

Tangerang Selatan, IDN Times - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali dilanjutkan di Tangerang Raya. Hal itu dilakukan karena kesadaran masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan masih belum menyeluruh.
"PSBB dilonggarkan, tapi dengan pembatasan protokol COVID-19 yang ketat. Dilanjutkannya PSBB dalam rangka mempertahankan disiplin masyarakat," ungkap Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, seperti dikutip ANTARA, Selasa (14/7/2020).
1. New normal akan diterapkan jika kesadaran masyarakat mencapai 90 persen

Airin terus mengingatkan masyarakat untuk terus menggunakan masker saat keluar rumah, selalu menjaga jaga jarak, sering mencuci tangan dan berprilaku sesuai dengan protokol kesehatan yang ada. Dia menegaskan, persiapan normal baru di Tangsel akan dilakukan jika tingkat kesadaran masyarakat mencapai 90 persen.
Hingga saat ini, imbuhnya, belum bisa ditentukan kapan dilaksanakan normal baru akan diberlakukan.
"Tapi ada kegiatan yang memang sudah bisa dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan protokol kesehatan yang sudah ditentukan misalnya pelaksanaan kegiatan di rumah ibadah," ujarnya.
2. PSBB kali ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan warga

Untuk itu, PSBB kali ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
Airin menjelaskan, pelaksanaan PSBB yang memasuki tahap keenam setelah dilakukan perpanjangan hingga tanggal 26 Juli 2020 mendatang, akan ada beberapa pelonggaran yang petunjuk teknisnya dikeluarkan dalam peraturan gubernur sebagai aturan mainnya.
3. Masyarakat dinilai belum sepenuhnya memiliki kesadaran terkait protokol kesehatan

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, perpanjangan PSBB disebabkan karena kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktvfitasnya masih belum menyeluruh.
Sementara itu, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Tangsel per tanggal 12 Juli 2020, yakni ada 437 kasus dengan rincian, 315 orang dinyatakan sembuh, 88 orang masih dirawat dan 34 orang meninggal dunia. Untuk jumlah pasien PDP yang masih dirawat ada 21 orang, sedangkan ODP ada 41 orang yang dipantau.