Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uang Jaspel Tak Cair, Ratusan Karyawan RS Misi Lebak Unjuk Rasa

IMG-20250924-WA0003.jpg
Karyawan RS Misi Lebak lakukan aksi unjukrasa meminta Jaspelnya dicairkan (Dok. IDN Times/Sndi)
Intinya sih...
  • Ratusan karyawan RS Misi Rangkasbitung unjuk rasa tuntut pencairan Jaspel selama 2 bulan terakhir.
  • Karyawan juga minta upah layak, kenaikan gaji, tunjangan lembur, dan hak-hak dasar yang belum dipenuhi.
  • Direktur RS Misi membantah menghapus hak Jaspel, karena rumah sakit sedang mengalami kerugian Rp1,2 miliar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebak, IDN Times – Ratusan perawat dan karyawan Rumah Sakit (RS) Misi Rangkasbitung menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Warsiseto, Rangkasbitung, Rabu (24/9/2025). Mereka menuntut pencairan Jasa Pelayanan (Jaspel) yang tidak kunjung dibayarkan selama dua bulan terakhir.

Koordinator aksi, Ricky, menyebutkan bahwa berbagai upaya dialog dengan pihak manajemen sudah dilakukan, namun berakhir buntu.

“Kami sudah memohon dan memediasi dengan pihak manajemen, dan sudah berupaya semaksimal kami. Tapi deadlock atau tidak menemukan jalan keluar,” kata Ricky seusai berunjuk rasa.

1. Para karyawan itu juga meminta upah layak

IMG-20250924-WA0001.jpg
Karyawan RS Misi Lebak lakukan aksi unjukrasa meminta Jaspelnya dicairkan (Dok. IDN Times/Sndi)

Selain pencairan Jaspel, Ricky menegaskan karyawan juga menuntut kenaikan gaji, tunjangan lembur, hingga hak-hak dasar yang dinilai belum dipenuhi.

“Bilamana tuntutan kami tidak direalisasikan, maka kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi,” ujarnya.

Meski turun ke jalan, Ricky memastikan pelayanan pasien tetap berjalan normal. “Kami tetap mengutamakan keselamatan pasien. Ada perwakilan di tiap ruangan yang standby, jadi kami pastikan tidak ada pasien yang terlantar,” tegasnya.

2. Demonstran juga menyinggung dugaan intimidasi verbal kepada karyawan

IMG-20250924-WA0003.jpg
Karyawan RS Misi Lebak lakukan aksi unjukrasa meminta Jaspelnya dicairkan (Dok. IDN Times/Sndi)

Ricky juga menyinggung adanya intimidasi verbal dari direktur rumah sakit terhadap karyawan. “Kalau tidak mau mengikuti arahan direktur silakan keluar dari rumah sakit. Kata-kata seperti itu jelas tidak pantas oleh seorang direktur sebagai pimpinan,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur RS Misi, Totot Moenardi, membantah bahwa manajemen menghapus hak Jaspel. Ia mengakui kondisi keuangan rumah sakit tengah terpuruk hingga mengalami kerugian Rp1,2 miliar.

“Bukan pihak manajemen tidak mengeluarkan Jaspel, tapi memang saat ini pihak rumah sakit sedang mengalami kerugian,” ucap Totot di ruang kerjanya.

Totot menegaskan, kebijakan penundaan pembayaran Jaspel berlandaskan pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

“Kenapa pada bulan ini Jaspel tidak dibagikan? Karena pada pasal 12 ayat 6 berbunyi, selain upah rumah sakit dapat memberikan insentif dengan sistem perhitungan yang ditetapkan oleh manajemen dan disesuaikan dengan kemampuan pada saat ini,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Pemprov Banten: Putusan PT TUN Jakarta Soal Situ Ranca Gede Keliru

24 Sep 2025, 15:29 WIBNews