Tangerang Selatan, IDN Times – Dampak longsoran sampah dan luapan air lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, kembali dirasakan warga sekitar. Kali ini, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ikut terpukul.
Seorang perajin tempe di Kampung Curug Serpong terpaksa menghentikan operasional usahanya setelah tempat produksinya terendam air lindi. Kristianto, perajin tempe yang telah berusaha lebih dari satu dekade di kawasan tersebut, mengaku rugi besar akibat insiden itu.
“Berhenti dua hari produksi. Kerugian ya lumayan, puluhan juta, Bang,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Kristianto mengatakan seluruh bahan baku dan peralatan produksinya tidak bisa diselamatkan. Rendaman air lindi membuat kedelai, ragi, hingga alat produksi rusak total. Kondisi itu memaksanya menghentikan produksi dan mengungsi ke rumah kerabatnya.
“Semuanya rusak terendam genangan lindi. Tempat yang sudah saya rintis 11 tahun terpaksa ditinggalkan,” katanya.
Ia berharap pemerintah maupun pengelola TPA memberikan kompensasi atas kerugian tersebut. “Makanya siapa yang bertanggung jawab semuanya ini. Ini mah bukan Dinas Lingkungan Hidup, tapi dinas lingkungan mati,” keluhnya.
