Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Program MBG di Pemukiman Suku Baduy Perlu Persetujuan Tokoh Adat

Warga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Warga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Intinya sih...
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan disesuaikan dengan aturan adat Suku Baduy
  • Masyarakat Baduy menerima atau menolak program pemerintah berdasarkan kesepakatan tokoh adat
  • Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak mengusulkan program MBG untuk mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi di wilayah masyarakat Baduy
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebak, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga akan menyasar dan melayani masyarakat Suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak. Namun, pelaksanaan MBG di pemukiman Baduy tidak bisa sembarangan.

"Program MBG itu harus dimusyawarahkan dengan tokoh adat," kata Sekretaris Desa Kanekes, Medi, seperti dikutip dari ANTARA, Senin (10/11/2025).

Pemerintah berencana program MBG akan melayani masyarakat Baduy untuk pemenuhan gizi dan peningkatan kedaulatan pangan. Namun, masyarakat Baduy belum memastikan apakah akan menerima atau tidak program tersebut.

Masyarakat Baduy hingga kini masih kuat memegang aturan adat istiadat setempat. Artinya, kata dia, masyarakat Baduy akan menerima program tersebut sepanjang tidak bertentangan dengan adat. "Saya kira keputusan program MBG itu diterima atau ditolak tergantung hasil kesepakatan tokoh adat," kata dia lagi.

1. Ada program pemerintah yang diterima dan ditolak Suku Baduy

Perempuan Baduy (IDN Times/Muhamad Iqbal)
Perempuan Baduy (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Sebelumnya, kata dia, masyarakat Baduy juga menerima program bantuan pangan berupa beras yang digulirkan pemerintah setelah mendapatkan kesepakatan para tokoh adat.

Di sisi lain, ada juga program yang ditolak tokoh adat, seperti program dana desa. Oleh karena itu, pemerintah berencana menggulirkan program MBG untuk masyarakat Baduy tentu harus melibatkan kesepakatan tokoh adat.

"Kami sebagai aparatur desa tentu siap saja untuk melayani masyarakat," ujar Medi.

2. SRI: 4.000 anak Baduy yang perlu mendapatkan MBG

Potret suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Potret suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sementara itu, Ketua Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani mengusulkan masyarakat Suku Baduy mendapatkan program MBG untuk wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Program MBG sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi di wilayah masyarakat Baduy. Karena itu, pihaknya kini masih mengkaji untuk teknis dan mekanisme pendistribusian di wilayah pemukiman masyarakat Baduy.

Ketua Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arief Kirdiat menyambut positif program MBG dapat melayani masyarakat Baduy untuk pemenuhan gizi, sehingga berdampak peningkatan derajat kesehatan.

Selama ini, kasus kekurangan gizi di pemukiman Baduy banyak menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tuberkulosis (TBC) dan stunting. "Kami memperkirakan sekitar 4.000 anak Baduy yang perlu mendapatkan MBG," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Hari Pahlawan, Benyamin: Perjuangan Kini Lawan Kemiskinan Kebodohan

10 Nov 2025, 20:30 WIBNews