Usai Kebakaran Rawa Kucing, Arief Paparkan Pengelolaan Sampah di KPK

Tangerang, IDN Times - Usai padamnya kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menjelaskan pengelolaan sampah di daerah yang dia pimpin di sejumlah stakeholder.
Arief mengungkap hal itu saat didaulat menjadi pembicara pada acara Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah Melalui Refuse Derived Fuel atau RDF dan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan itu, Arief berbagi pengalaman dalam hal pengelolaan persampahan perkotaan yang dilakukan di Kota Tangerang.
"Banyak hal yang butuh komitmen dan juga koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk mengatasi masalah persampahan ini," kata Arief, Selasa (7/11/2023).
1. Sampah di Kota Tangerang saat ini mencapai 2 ribu ton

Arief mengungkapkan, saat ini, volume sampah di Kota Tangerang sebanyak 2 ribu ton per hari. Jumlah tersebut berasal dari berbagai sektor mulai dari rumah tangga, industri, dan sebagainya.
"Hari ini sampah di Kota Tangerang per harinya mencapai 2 ribu ton, akibat pertumbuhan berbagai sektor yang semakin tinggi di Kota Tangerang," kata Arief.
2. Pemkot Tangerang sudah terapkan RDF, namun masuk dalam PSN PSEL

Di hadapan perwakilan pemerintah daerah yang hadir pada acara yang berlangsung secara offline dan online tersebut, Arief juga menceritakan pengalamannya menggunakan berbagai teknologi untuk pengelolaan sampah, termasuk RDF. Namun karena kemudian kota Tangerang masuk dalam proyek strategis nasional akhirnya Pemkot Tangerang fokus pada Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
"Saat ini kami berusaha untuk melaksanakan PSEL, meskipun banyak kendala," jelasnya.
3. Pemkot Tangerang juga minta masyarakat disiplin memilah sampah

Tak hanya itu, Pemerintah Kota Tangerang juga sudah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah. Sehingga, sampah yang dibuang ke TPA Rawa Kucing hanya sampah residu. Diketahui, sampah residu merupakan sampah yang sulit atau tidak dapat didaur ulang dengan mudah.
“Jika, pemilahan sampah dari rumah tangga ini dilakukan dengan baik, maka volume sampah yang dibuang ke TPA Rawa Kucing tidak akan terlalu banyak. Karena hanya ada sampah residu saja. Tentu, harapannya usia TPA Rawa Kucing bisa lebih panjang lagi,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar Sopian.