Tekan Deforestasi, Perusahaan di Tangerang Produksi Kardus Daur Ulang

- Kardus daur ulang lebih kuat, tahan lama, dan efisien
- Kardus daur ulang mengurangi limbah sampah di TPA
- Awareness masyarakat mengenai limbah kemasan sekali pakai harus ditingkatkan
Tangerang, IDN Times - Ancaman deforestasi masih menjadi salah satu isu lingkungan terbesar di Indonesia. Data dari berbagai lembaga penelitian menunjukkan penurunan tutupan hutan tidak hanya dipicu oleh kegiatan industri ekstraktif, tetapi juga oleh tingginya permintaan terhadap produk berbahan dasar kayu, termasuk kertas dan kardus sekali pakai untuk kebutuhan pengemasan, terlebih di tengah meningkatnya e-commerce.
Untuk menanggulangi hal tersebut, perusahaan asal Kabupaten Tangerang memproduksi kardus berbahan plastik daur ulang yang bisa mengurangi ancaman deforestasi akibat penggunaan kardus sekali pakai berbahan serbuk kayu.
"ALVAboard adalah material plastik berongga yang dirancang untuk penggunaan jangka panjang dan dapat diaplikasikan ke berbagai kebutuhan industri," ungkap Direktur Utama Alpha Gemilang Makmur, Alden Lukman, Kamis (11/12/2025).
1. Kardus daur ulang juga lebih kuat, tahan lama, dan efisien

Saat ini, kardus konvensional masih menjadi pilihan utama bagi banyak sektor karena ketersediaannya luas dan harganya relatif terjangkau. Namun pola penggunaannya menimbulkan persoalan serius. Kardus pada umumnya hanya digunakan satu kali atau dalam waktu yang sangat singkat sebelum berakhir di tempat sampah.
"Keberadaan kardus daur ulang tidak sekadar menggantikan kardus konvensional, melainkan menciptakan sistem pengemasan baru yang lebih efisien, higienis, kuat, dan minim limbah," katanya.
2. Kardus daur ulang juga bisa mengurangi limbah sampah di TPA

Alden menuturkan, material ALVAboard memiliki ketahanan tinggi terhadap kelembapan, air, dan beban berat. Hal ini membuatnya dapat digunakan berulang kali tanpa mengalami degradasi kualitas secepat kardus kertas. Dalam aplikasinya, ALVAboard dapat dimodifikasi menjadi bin box, box logistik, storage untuk warehouse, layer pad industri, packaging frozen food, box pindahan, hingga berbagai bentuk kemasan yang membutuhkan ketahanan lebih.
"Fleksibilitas desain membuatnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, baik dalam skala kecil maupun volume besar," jelasnya.
Selain dari sisi operasional, keunggulan ALVAboard juga terlihat dari kontribusinya dalam mendukung penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dan komitmen sustainability yang kini semakin penting dalam bisnis modern. Dengan memperpanjang masa pakai kemasan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan sekali pakai, perusahaan dapat menekan jumlah pembelian kardus secara berkala. Secara ekonomi, hal ini membantu menurunkan biaya operasional jangka panjang.
"Secara lingkungan, penggunaan kemasan reusable berarti mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk produksi kertas dan mengurangi timbulan sampah yang berakhir di TPA," tuturnya.
Alden menegaskan, keberlanjutan harus dimulai dari perubahan sistem, bukan sekadar kampanye. Selama model konsumsi “pakai-buang” masih dipertahankan, dampak negatif terhadap lingkungan akan terus berlangsung meskipun upaya daur ulang dilakukan. Solusi berkelanjutan dianggap efektif ketika kebutuhan industri terpenuhi tanpa mengorbankan keseimbangan alam.
"Transisi menuju kemasan reusable seperti ALVAboard merupakan langkah nyata untuk meningkatkan efisiensi lingkungan sekaligus membangun standar operasional yang lebih bertanggung jawab," ungkapnya.
3. Awareness masyarakat mengenai limbah kemasan sekali pakai juga harus ditingkatkan

Selain itu, kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan kini juga meningkat signifikan. Masyarakat mulai lebih selektif terhadap brand yang menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian alam dan tata kelola yang baik. Perusahaan yang mengadaptasi inovasi ramah lingkungan tidak hanya mendapatkan manfaat operasional, tetapi juga citra positif di mata publik, investor, dan mitra bisnis.
Industri kemasan akan terus mengalami perkembangan seiring kebutuhan logistik global yang semakin tinggi. Namun peningkatan tersebut tidak harus berdampak negatif terhadap lingkungan.
"Implementasi kemasan reusable yang kuat, ekonomis, dan dapat didaur ulang kembali merupakan langkah penting untuk menghindari eksploitasi berlebihan terhadap hutan," ungkapnya.
Dengan menggabungkan nilai keberlanjutan dan efisiensi operasional, ALVAboard menawarkan model penggunaan kemasan yang lebih selaras dengan masa depan industri. Pemilihan kemasan yang tepat adalah salah satu cara paling sederhana namun berdampak nyata untuk mengurangi laju deforestasi dan menekan jumlah limbah. Melalui inovasi ALVAboard, dunia industri memiliki peluang untuk beradaptasi dengan tren global sambil menunjukkan kontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan.
"Pergeseran dari kardus sekali pakai ke sistem kemasan guna ulang bukan hanya perubahan produk, tetapi transformasi menuju praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berjangka panjang," pungkasnya.


















