Pilot Sebut Layang-layang dan Laser Masih Jadi Gangguan Penerbangan
Penumpang juga masih belum sadar bawa korek gas itu bahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI) berkomitmen menekan angka kecelakaan di dunia penerbangan Indonesia. Ada beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan kecelakaan penerbangan, dua diantaranya, ketidakpahaman masyarakat dan pengguna jasa.
PPPI menyebut, masyarakat di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, belum memahami potensi bahaya dari menerbangkan layang-layang, laser hingga drone. Sementara untuk pengguna jasa, para penumpang pesawat kerap kali membawa barang yang mampu menimbulkan kecelakaan seperti korek gas.
Baca Juga: AP II Resmi Operasikan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta
1. Layang-layang dan laser kasus yang kerap terjadi
Ketua PPPI Capt Rizky Budimansyah Juzar menjelaskan, untuk layang-layang pihaknya pernah menemukan kasus, di mana benang layangan menyangkut di sayap pesawat, dan juga ada penggunaan laser yang diarahkan ke cockpit pesawat hingga membuat penglihatan pilot terganggu.
"Hal ini harus diketahui oleh masyarakat umum, terutama pengguna jasa dan masyarakat sekitar Bandar Udara," jelasnya usai menggelar Aviation Safety Campaign 4.0, di Gedung Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis kemarin 19 Desember 2019.
Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta Punya Robot untuk Bersihkan Lantai Terminal