TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rokok Bikin Miskin Warga Banten

Komoditas rokok pengaruhi kemiskinan setelah beras

IDN Timse/khaerul anwar

Banten, IDN Times - Rokok menjadi komoditas yang mempunyai pengaruh besar terhadap  garis kemiskinan baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan di Provinsi Banten pada September 2019.

Meski begitu sumbangan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan di Banten mengalami sedikit penurunan. Pada September 2019 sebesar 71,61 persen, sedangkan pada Maret 2019 sebesar 71,66 persen .Hal itu terungkap dalam ekspose yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Rabu  kemarin.

Baca Juga: Penduduk Miskin Terbanyak Di Pulau Jawa, Paling Sedikit di Kalimantan

1. Pengaruh komoditas rokok mencapai 12,61 persen

IDN Times/khaerul anwar

Kepala BPS Provinsi Banten  Adhi Wiriana mengatakan, pada September 2019 di perkotaan komoditas rokok mencapai 12,61 persen satu tingkat di bawah komoditas beras sebesar 18,36 persen.

Sedangkan di perdesaan, kontribusi komoditas rokok mencapai 11,97 persen, disusul roti sebesar 3,30 persen. Sedangkan untuk beras, di perdesaan masih di posisi tertinggi sebesar 25,86 persen.

“Survei dilakukan berdasarkan data sampling hasil perhitungan yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Adhi.

2. Perumahan jadi komoditas non makanan yang mempengaruhi garis kemiskinan

IDN Times/khaerul anwar

Sementara itu, Adhi melanjutkan, untuk komoditas non makanan pemberi sumbangan terbesar garis kemiskinan di perkotaan yakni perumahan sebesar 9,57 persen, bensin 4,92 persen, listrik 3,69 persen, pendidikan 1,25 persen dan perlengkapan mandi sebesar 1,03 persen.

Sedangkan untuk di pedesaan perumahan sebesar 10,95 persen, bensin 1,85 persen, listrik 1,73 persen, pendidikan 1,13 persen dan perlengkapan mandi 1,10 persen. “Adapun untuk penggunaan pulsa di era teknologi ini belum bisa kami lakukan surveinya,” ujarnya.

Secara keseluruhan angka kemiskinan di Provinsi Banten hingga September 2019 sebesar 4,94 persen. Artinya mengalami penurunan sebesar 0,15 persen atau sekitar 13.000 penduduk jika dibandingkan Maret 2019 yakni 5,09 persen.

“Angka ini belum termasuk kemiskinan yang diakibatkan oleh bencana alam yang terjadi di awal tahun lalu yang rilisnya baru akan dimulai pada Maret 2020 nanti,” katanya.

Baca Juga: 641 Ribu Warga Banten Masih Miskin, Tersebar di 8 Wilayah

Berita Terkini Lainnya