Aurell Meninggal, Paskibraka di Tangsel Enggan Dilatih Senior PPI
Dispora Tangsel klaim selama ini tak ada masalah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Polres Tangerang Selatan tengah memeriksa buku harian milik Aurellia Qurrota Ain, calon Paskibraka asal Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, guna menyelidiki penyebab kematiannya.
Aurel mempunyai buku harian berwarna merah putih, karena dia mencintai dunia Paskibraka. Dalam buku hariannya itu, ia menceritakan kisah hidupnya.
Namun, Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharam Wibisono enggan membeberkan hasil pemeriksaan terhadap buku harian milik Aurel tersebut.
"Buku harian juga kita cek, keluarganya juga memberikan (buku harian Aurel). Kesimpulannya nanti akan disampaikan," ujar Wibisono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (12/8).
Sementara, kejanggalan kematian Aurel juga semakin terasa. Pasca-kematian Aurel, calon pasukan pengibar bendera pusaka (capaska) yang menggemparkan publik Tangsel, membuat capaska lain enggan dilatih senior Purna Paskibra Indonesia (PPI) Tangsel.
Hal tersebut diketahui dari pengakuan para capaska Tangsel saat ditemui di lokasi latihan, lapangan Cilenggang, Serpong, Tangsel.
Baca Juga: Dispora Tangsel Bantah Ada Tindak Kekerasan Sehingga Capaska Meninggal
1. Capaska enggan dilatih senior
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemuda, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tangsel Endang mengatakan, pihaknya akan menanyakan alasan penolakan tersebut kepada para capaska.
"Nanti kita tanya. Ini kan petunjuk teknis dari Kemenpora," kata Endang kepada IDN Times, di lokasi latihan capaska Tangsel, Banten, Rabu (7/8).
Baca Juga: Kunjungi Capaska Tangsel, Airin: Senior Juga Bisa Salah