Eksekusi Makam Wareng Diwarnai Kericuhan

Warga menolak penggusuran makam

Tangerang, IDN Times - Puluhan warga dan petugas Satpol PP terlibat cekcok dalam proses eksekusi penggusuran lahan Makam Wareng di Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang, Selasa (15/10).

Eksekusi yang dilakukan di tanah wakaf itu berjalan tegang karena warga yang tak setuju menduduki ratusan makam dan menilai lahan itu masih dalam proses negosiasi antara pihak warga dengan Pemkot Tangerang.

Negosiasi itu berlangsung di kantor Kelurahan Koang Jaya di waktu bersamaan para petugas Satpol PP sudah di lahan makam dan bersiap membongkar makam.

1. Warga emosi, dialog sedang berlangsung Pol PP malah turunkan alat berat

Eksekusi Makam Wareng Diwarnai KericuhanIDN Times/Muhamad Iqbal

Ketegangan semakin menjadi ketika Satpol PP berupaya masuk ke dalam area makam sambil menurunkan alat berat. Hal ini memancing emosi warga. Warga kemudian berramai-ramai menolak petugas.

"Kita masih menunggu persetujuan. Ini masih negosiasi. Jangan main bongkar-bongkar," ujar seorang warga berteriak menghalau petugas.

Warga yang berteriak ke arah petugas berusaha keras melarang petugas melakukan penggusuran lahan sebelum adanya kesepakatan bersama. Kesepakatan masih dalam perundingan.

"Tadi sudah dikatakan bahwa kalau tidak ada surat izin untuk bongkar pagar ini kami harapkan aparat keamanan untuk bertahan jangan sampai terjadi eksekusi," jelas warga berteriak.

2. Kasatpol PP Tangerang sebut warga tak punya legalitas

Eksekusi Makam Wareng Diwarnai KericuhanIDN Times/Muhamad Iqbal

Kepala Satpol PP Kota Tangerang Agus Henra Fitrahiyana menuturkan, pihaknya sudah melayangkan surat peringatan ketiga dalam rencana eksekusi wakaf. Bahkan, dialog-dialog pun telah dilakukan tapi tidak ada titik terang.

"Kami sudah melalui beberapa tahapan dari mulai tahap pertama sampai ketiga. Dialog juga sudah. Dan hari ini sesuai dengan rencana yaitu penertiban di pemakaman Wareng," ungkapnya.

Sehingga, Satpol PP pun terpaksa membongkar Makam Wareng karena warga tak dapat memperlihatkan legalitas pemakaman tersebut.

3. Puncak emosi warga, baku hantam terjadi

Eksekusi Makam Wareng Diwarnai KericuhanIDN Times/Muhamad Iqbal

Di lokasi penggusuran, ketegangan semakin memuncak, hingga akhirnya petugas Satpol PP dengan warga terlibat adu jotos hingga mengakibatkan sejumlah korban luka-luka.

Bentrok terjadi karena warga bersikeras menolak penggusuran tanah wakaf yang berdiri sejak zaman kolonial ini. Sementara petugas tetap memaksa membongkar makam.

Sementara perwakilan warga sempat bernegosiasi dengan Pemkot Tangerang di Kantor Kelurahan Koang Jaya. Namun, negosiasi yang berlangsung selama dua jam itu tak menghasilkan titik temu.

4. Penggurusan makam untuk mengurai kemacetan

Eksekusi Makam Wareng Diwarnai KericuhanIDN Times/Muhamad Iqbal

Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Tangerang Ghufron Falfeli menuturkan bahwa warga akan rugi jika melakukan aksi anarkis.

"Kalau anarkis, warga yang rugi. Silakan menahan diri," ucapnya.

Ia pun menambahkan bahwa penggusuran Makam Wareng untuk menerapkan sistem lopping dalam rangka mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jalan KS Tubun adalah demi kepentingan masyarakat.

"Membangun jalan ini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi kepentingan masyarakat," katanya.

Baca Juga: Kisah Sunarto, Balik ke Rumah Setelah "Dimakamkan"

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya