Pembangunan Rumah Bagi Korban Banjir Bandang di Lebak Dimulai 2025

Pemerintah akan membangun ratusan rumah

Lebak, IDN Times - Pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban banjir bandang pada 2020 lalu, ditargetkan Pemerintah Kabupaten Lebak dilaksanakan awal 2025. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan, ada 94 rumah bagi korban banjir Cipanas dan 219 rumah bagi korban banjir Lebak Gedong.

"Jadi kami sudah mendapatkan titik terang dari BNPB, mereka akan menganggarkan untuk pembangunan atau penataan lahannya itu di tahun ini," kata Febby, Kamis (8/8/2024).

Setelah penganggaran itu, imbuhnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa segera lelang sehingga 2025 mereka sudah membangun rumah yang sebanyak 94 unit. 

Baca Juga: Korban Banjir Bandang Lebak Menanti Pembangunan Hunian Tetap

1. BPBD Lebak optimis rumah korban banjir bandang dibangun pada 2025

Pembangunan Rumah Bagi Korban Banjir Bandang di Lebak Dimulai 2025IDN Times/Muhamad Iqbal

Sementara itu, untuk target pembangunan, BPBD Lebak optimis Kementerian PUPR mulai membangun hunian tetap di awal tahun 2025.

"Ini targetnya, kami optimis Desember atau awal Januari itu sudah selesai, sehingga awal tahun itu juga teman-teman dari kementerian PU bisa langsung membangun rumah," kata Febby.

2. Awal tahun 2020 wilayah Lebak dihantam banjir bandang

Pembangunan Rumah Bagi Korban Banjir Bandang di Lebak Dimulai 2025IDN Times/Khairul Anwar

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan longsor melanda area sepanjang aliran Sungai Cibeurang, Lebak pada awal Januari 2020. Semua dilumat, mulai dari jembatan, rumah, pohon, hingga manusia yang tak awas dan siap.

Setelah bencana mereda, diketahui 9 orang tewas dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Tak hanya itu, 30 jembatan penghubung hancur, beberapa ruas jalan terputus dan puluhan bangunan sekolah rusak berat.

Tujuh hari pasca bencana alam tersebut memukul warga di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengeluarkan perintah. Dia meminta Bupati Lebak dan Gubernur Banten agar menghentikan kegiatan penambangan emas dan pembalakan liar di sekitar Kawasan TNGHS.

Orang nomor satu di Indonesia ini memberikan penekanan khusus terhadap para penambang emas liar yang disebut jadi sebab adanya bencana itu.

"Dan yang di Lebak kami lihat memang ini karena perambahan hutan karena menambang emas secara ilegal. Tadi saya sudah sampaikan ke pak gubernur, ke bu bupati agar ini dihentikan, gak bisa lagi," tegas Jokowi di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (7/1/2020).

"Karena keuntungan satu dua orang kemudian ribuan yang lainnya dirugikan dengan banjir bandang ini," kata Jokowi lagi.  

Baca Juga: [UPDATE] Korban Meninggal Banjir Bandang Lebak Bertambah Jadi 9 Orang 

Baca Juga: Pembangunan Huntap Korban Banjir Bandang Lebak Terkendala Lahan 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya