Lima Daerah di Banten Masih Defisit Beras 

Namun daging sapi surplus di Banten

Serang, IDN Times - Lima daerah di Provinsi Banten masih mengalami defisit beras. Kelima daerah tersebut yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, dan Kota Serang.

Lima Kabupaten/Kota yang masih mengalami kekurangan beras itu mengandalkan beras dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lebak.

Baca Juga: New Normal, Petani Baduy Mulai Garap Ladang

1. Banten masuk dalam 10 besar produsen beras secara nasional

Lima Daerah di Banten Masih Defisit Beras Petani di Lebak, Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Berdasarkan pemetaan nasional, Provinsi Banten sebetulnya masuk dalam 10 besar provinsi dengan produksi beras yang tinggi. Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid, hal itu menandakan Banten merupakan provinsi yang diperhitungkan sisi kesediaan pangan.

Secara umum Banten masih bisa menutup defisitnya. Namun demikian, produksi harus tetap ditingkatkan karena dari 12 bulan dalam setiap tahun hanya Maret, April, Mei, Juli, dan September yang mengalami surplus.

“Puncak beras tertinggi di Banten nanti akan terjadi di September, 160 ribu ton. Itu mampu menutup defisit Oktober, November, Desember,” kata Agus saat dikonfirnasi, Selasa, 7 Juli 2020.

Baca Juga: Pandemik Mulai Berdampak ke Pertanian, NTP Petani Banten Merosot Tajam

2. Banten mengalami surplus daging sapi sejak 2019

Lima Daerah di Banten Masih Defisit Beras ANTARA FOTO/Rahmad

Banten juga mengalami surplus untuk daging sapi dan kerbau. Adapun yang masih defisit daging unggas dan telur. Untuk Juli 2019 defisit unggas sebanyak 8.676.716 kilogram (kg) dan telur di 185.291 kg.

Kemudian, defisit daging unggas dan telur secara berturut:

- Agustus 2019: 802.143 kg dan 185.291 kg

- September 2019:  802.143 kg dan 405.666 kg

- Oktober 2019: 802.143 kg dan 185.291 kg

- November 2019: 802.143 kg dan 185.291 kg

- serta Desember 919.258 kg, dan 405.666 kg.

“Tinggal nanti untuk mengantisipasi defisit di situ ada kerja sama antar provinsi untuk rantai distribusi yang baik,” tuturnya.

3. Kekurangan komoditas bawang dan cabai rawit

Lima Daerah di Banten Masih Defisit Beras IDN Times/Khaerul Anwar

Selanjutnya, Banten juga masih defisit bawang merah, cabai merah dan cabai rawit. “Sama Banten juga masih kekurangan. Tinggal di situ juga akan terjadi peran rantai pasokan,” tuturnya.

Untuk menutup defisit, diperlukan adanya pengaturan rantai pasokan. Pola ini dilakukan melalui BUMD, kabupaten/kota dan bulog.

“Kami juga tak menutup mata bagaimana teman-teman di luar Banten ini memanfaatkan. Persediaan untuk setok di September semua dikuasai oleh Banten itu 176.495 ton, ini surplusnya kalau produksinya 287.482 ton,” ujarnya.

Baca Juga: Kirim Surat Terbuka Ke Jokowi, Masyarakat Adat Baduy Ungkap Kekecewaan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya