Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Tips Mengajarkan Anak untuk Belajar Berhemat, Gak Boros!

ilustrasi anak menghitung uang (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Berhemat merupakan keterampilan penting sepanjang hidup
  • Ajarkan anak membedakan kebutuhan dan keinginan, serta berpikir sebelum membeli sesuatu
  • Mengajarkan menabung, terlibat dalam pengelolaan keuangan, dan memberikan contoh aktivitas berhemat

Berhemat merupakan keterampilan penting yang akan berguna sepanjang hidup seseorang. Dan, hal ini harus dilatih sejak usia dini. 

Jika kamu orangtua yang sudah memiliki anak, sudah saatnya kamu pun melatih mereka untuk berhemat. Kebiasaan berhemat juga dapat membantu anak untuk memahami nilai uang, bagaimana cara mengelola keinginan, hingga cara untuk membuat keputusan finansial yang lebih bijak sejak dini.

Kamu perlu ingat, berhemat itu bukan hanya sekadar menyimpan uang yang dimilikinya loh, namun harus melibatkan pemahaman tentang bagaimana caranya menggunakan uang tersebut dengan bijak sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Berikut ini merupakan empat tips yang dapat mengajarkan anak tentang caranya berhemat tidak sampai keliru.

1. Mengajarkan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan

ilustrasi anak makan es krim (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Salah satu langkah penting untuk mengajarkan anak tentang berhemat adalah dengan membantu mereka untuk memahami antara perbedaan, kebutuhan, dan juga keinginan. Kebutuhan merupakan hal yang harus dipenuhi, seperti pakaian, makanan, serta pendidikan. Sementara, keinginan merupakan sesuatu yang sifatnya tidak wajib, seperti mainan atau camilan yang mahal.

Kamu perlu mengajarkan anak untuk selalu berpikir sebelum membeli sesuatu dengan bertanya apakah memang mereka membutuhkan barang tersebut atau pun tidak. Setidaknya cara itu akan membantu anak untuk belajar mengutamakan pengeluaran yang dianggap lebih penting dan tidak sampai mudah boros.

2. Biasakan menabung sejak dini

ilustrasi menabung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menabung merupakan kebiasaan penting yang memang harus diajarkan pada anak sejak kecil. Orangtua dapat memberikan calengan pada anak atau mengajarkan mereka bagaimana caranya menabung di bank untuk tujuan tertentu, seperti ingin membeli sesuatu yang mereka inginkan sejak lama.

Coba bantu anak untuk membuat target tabungan agar nantinya bisa lebih termotivasi untuk melakukan hal tersebut. Misalnya jika anak ingin membeli mainan seharga 100 ribu, maka ajarkan mereka untuk menyisihkan sebagian uang saku yang dimilikinya setiap hari, sehingga bisa mencapai jumlah yang dinginkan.

3. Libatkan anak dalam mengatur keuangan sederhana

Ilustrasi uang kertas dalam dompet (Pexels.com/Ahsanjaya)

Anak-anak biasanya lebih memahami konsep berhemat apabila mereka terlibat secara langsung dalam proses pengelolaan keuangan. Caranya, kamu bisa memberikan kesempatan pada anak yang sudah cukup besar, untuk mengatur uang saku sendiri. Kamu  bisa mengajarkan mereka cara dalam membuat anggaran kecil yang sudah dipersiapkan, sehingga nantinya bisa lebih mandiri.

Contohnya jika anak mendapatkan uang saku mingguan, maka bantu mereka untuk membaginya dalam keperluan yang berbeda-beda, seperti jajan atau menabung untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan. Setidaknya cara tersebut dapat membantu anak untuk belajar bagaimana menggunakan keuangan dengan lebih bijak dan tidak sampai mudah boros.

4. Beri contoh dengan kebiasaan hemat dalam keluarga

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Anete Lusina)

Anak biasanya akan cenderung meniru kebiasaan yang dilakukan oleh orangtuanya. Jadi penting sekali bagi orangtua untuk selalu memberikan contoh dalam aktivitas berhemat. Jika anak melihat orangtuanya sering berbelanja secara impulsif, cenderung boros, maka mereka juga tidak akan ragu untuk meniru kebiasaan tersebut nantinya.

Hal sebaliknya jika anak terbiasa melihat orangtuanya melakukan kebiasaan baik, seperti membandingkan harga sebelum membeli sesuatu, atau memanfaatkan adanya promo, maka mereka akan lebih mudah dalam memahami pentingnya berhemat. Setidaknya diskusikan pula mengenai keputusan keuangan sederhana agar anak menjadi terbiasa untuk berpikir sebelum menggunakan uang.

Mengajarkan anak untuk berhemat ternyata memerlukan konsistensi dan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya dengan cara demikian, maka anak bisa tumbuh menjadi individu yang lebih bijak dalam mengelola keuangannya. Jangan biarkan anak memiliki kebiasaan boros!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us