6 Kru Tewas, Kapal Sempat Berlayar 9 Bulan di Samudera Hindia

Serang, IDN Times - Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas I Banten, Resi Arisandi mengatakan, kapal motor (KM) Sri Mariana telah berlayar selama 9 bulan di Samudera Hindia.
Kapal penangkap ikan itu membawa 36 kru dari Sibolga, Sumatera Utara, sejak Oktober 2023. Diketahui, dari puluhan awak tersebut, ada 6 orang yang ditemukan meninggal dunia.
"Terdapat ada yang meninggal, ada 6 orang yang meninggal, 7 orang sakit dan 16 masih kami observasi. Dan sekarang bertambah lagi jadi 14 orang yang dirawat di rumah sakit," kata Resi, Selasa (6/8/2024).
1. Petugas mengambil sampel darah korban untuk pemeriksaan lebih lanjut

Namun bulan Juli 2024 ini, terdapat 6 orang awak kapal meninggal dunia yang belum diketahui penyebab kematiannya. Sampel darah diambil untuk pemeriksaan laboratorium di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Jakarta.
"Kemarin kami periksa kesehatan kapalnya. ABK yang masih ada di kapal kami periksa juga. Kami periksa darahnya untuk dibawa ke BBLKM Jakarta," katanya.
2. Petugas belum bisa memastikan dugaan penyebab meninggal

Hingga saat ini, pihaknya masih belum memastikan dugaan penyebab enam kru kapal meninggal dan belasan lainnya dirawat. Balai Karantina Kesehatan Banten masih menunggu hasil laboratorium.
"Mudah-mudahan dari hasil laboratorium, sore inilah dapat kabar hasil pemeriksaan lab-nya. Namun kami periksa dulu, kami pastikan melalui pemeriksaan Lab di BBLKM Jakarta," katanya.
3. Belasan kru selamat di karantina di atas kapal

Pasca penemuan 6 kru KM Sri Mariana 7 meninggal dunia dan belasan dirawat di rumah sakit langsung melakukan pencegahan dan karantina terhadap belasan kru selamat di atas kapal.
"Iya masih di karantina, menunggu nanti juga temannya yg ada di kapal kami akan karantina di darat," katanya.