7.882 Hektare Sawah di Banten Terendam Banjir

Intinya sih...
- 7.882,4 hektare sawah terendam banjir di Banten, mengancam puso petani dan kerugian miliaran rupiah.
- Kerusakan tanaman padi terjadi di Kabupaten Pandeglang (7.167,5 ha), Serang (448 ha), Lebak (246,9 ha), dan Kota Serang (20 ha).
- Banjir juga merusak area persemaian seluas 666.300 meter persegi, namun belum ada laporan puso yang menyebabkan gagal panen.
Serang, IDN Times - Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten mencatat seluas ada 7.882,4 hektare sawah terendam banjir akibat tingginya curah hujan. Ribuan hektare sawah ini tersebar di wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kota Serang.
Ribuan hektare sawah itu baru ditanami padi, sehingga terancam puso. Petani bisa merugi hingga miliaran rupiah jika terjadi gagal panen.
1. Sawah terdampak banjir terluas di Pandeglang
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Banten Agus M Tauchid menyebut, kerusakan tanaman padi akibat banjir di Provinsi Banten pada awal Desember 2024 itu, paling tinggi terjadi di Kabupaten Pandeglang seluas 7.167,5 hektare.
Kemudian, Kabupaten Serang seluas 448 hektare, Kabupaten Lebak seluas 246,9 hektare, dan di Kota Serang seluas 20 hektare.
“Saat ini tim sudah diturunkan ke lapangan guna melakukan verifikasi terhadap sawah-sawah terdampak bencana,” kata Agus Tauchid, Kamis (12/12/2024).
2. Seluas 666.300 meter persegi area persemaian juga terdampak
Kerusakan tanaman padi akibat banjir juga terjadi di area persemaian seluas 666.300 meter persegi.
Banjir di area persemaian terluas terjadi di Kabupaten Pandeglang 640.500 meter persegi yang terjadi di Kecamatan Panimbang, Saketi, Sobang, Sindangresmi, Bojong, dan Pagelaran
Lalu, di Kabupaten Serang seluas 15.800 meter persegi, terjadi di Kecamatan Jawilan, Pontang, Cikeusal, dan Tirtayasa.
Di Kabupaten Lebak, seluas 5.000 meter persegi di Kecamatan Kalanganyar dan 5.000 meter persegi di Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
“Meski begitu, kami belum mendapatkan laporan adanya puso yang menyebabkan gagal panen maupun tanam,” katanya.
3. Distan tengah mengupayakan agar tak terjadi gagal panen
Terpisah, Koordinator Tanaman Pangan pada Distan Banten, Dadan Firdaus Setya Permana, menambahkan, puso terjadi jika tanaman padi sudah tidak lagi dapat diselamatkan. Saat pihaknya tengah mengupayakan agar tidak terjadi gagal tanam dan panen.
“Kalau banjir sehari dua hari itu masih bisa diselamatkan, ini masih kami cek," katanya.