Kabupaten Tangerang, IDN Times - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar membubarkan kerumunan yang ada di Pantai Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Sabtu (15/5/2021). Tempat wisata itu pun tutup untuk sementara waktu.
Keputusan itu diambil Bupati lantaran terdapat kerumunan masyarakat yang hendak berlibur di salah satu tujuan wisata masyarakat Kabupaten Tangerang tersebut. "Dikhawatirkan terjadi penyebaran COVID-19 karena kerumunan ini," ujar Zaki.
Sejak Sabtu pagi hari, masyarakat memang berbondong-bondong menuju Pantai Tanjung Pasir untuk berlibur. Setiap tahun pantai ini memang menjadi tujuan wisata masyarakat, baik dari wilayah Kabupaten Tangerang maupun sekitarnya.
"Makanya saya minta pengelola untuk menutup wilayah Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga agar tidak terjadi kerumunan di wilayah tersebut dan meminimalisasi adanya kerumunan dan kontak masyarakat," jelas Zaki.
Jalan yang merupakan jalur satu-satunya Pantai Tanjung Pasir tersebut pun ikut ditutup. Padahal, jaraknya masih cukup jauh.
Lantaran hal tersebut, masyarakat yang merupakan pedagang di pantai tersebut pun melangsungkan aksi protes.
"Bagaimana ini saya sudah belanja banyak buat persiapan orang yang datang. Rugi kalau gini," kata Romlah (40), seorang pedagang minuman.
Dalam aksi tersebut, para pedagang pun sempat membuka paksa barrier yang sudah dipasang petugas kepolisian dan TNI. "Di sini gak ada corona!" teriak salah satu pedagang.
Zaki pun menegaskan tetap akan menutup Pantai Tanjung Pasir lantaran kerumunan yang sudah tidak bisa terkontrol.
"Kali ini kami juga telah membentuk tim monitoring untuk tempat-tempat keramaian atau pusat kerumunan seperti pusat perbelanjaan mal ataupun tempat-tempat wisata yang berpotensi terjadinya kerumunan," ujarnya.
Zaki pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat. Hal tersebut agar tidak ada lonjakan kasus COVID-19 usai Idul Fitri.
Zaki meminta semua warga menerapkan 5 M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas. "Agar kita semua terhindar dari paparan virus COVID-19," jelasnya.