Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Serang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten meminta warga untuk mewaspadai dampak fenomena La Nina. Fenomena ini ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi.
"Maka kita juga harus tetap waspada dengan adanya fenomena ini, yang bisa mengakibatkan banjir bandang, dan longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (4/10/2020).
Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Lebak, Salah Siapa?
1. Wilayah perbukitan menjadi pusat perhatian di tengah menghadapi La Nina
Ilustrasi bencana tanah longsor. IDN Times/Khaerul Anwar Secara khusus Nana meminta agar warga yang rawan banjir dan longsor untuk lebih waspada lagi. Menurutnya, wilayah yang harus diwaspadai dengan dampak fenomena ini adalah perbukitan karena dengan curah hujan tinggi dapat menyebabkan terjadinya potensi longsor dan banjir bandang.
"Kalau daerah paling rawan banjir bandang dan longsor di Provinsi Banten itu potensinya ada wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang dan Cilegon," kata Nana.
2. Ada La Nina, banjir diprediksi melanda hampir semua wilayah Banten
Jika melihat secara umum terkait fenomena ekstrem tersebut, Nana memprediksi, seluruh wilayah Provinsi Banten akan terdampak oleh banjir.
"Tetapi kalau untuk banjirnya itu hampir merata di wilayah Banten terjadi. Wilayah Tangerang pun bisa terjadi karena ada kiriman alirang sungai dari Tangerang Raya," kata Nana.
Ia menjelaskan, dalam upaya mengantisipasi terjadinya bencana tersebut. Pihaknya akan melakukan pemantauan serta memberikan mitigasi bencana, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Untuk iimbauan-nya kepada masyarakat tetap waspada, meningkatkan mitigasi melalui evakuasi mandiri. Kemudian masyarakat juga supaya tetap tenang tidak panik serta menghindari lokasi yang secara kasat mata itu bisa terjadi longsor," kata dia.
3. Termasuk COVID-19, deretan bencana yang melanda Banten sejak Januari 2020
Berdasarkan catatan BPBD Provinsi Banten, bahwa dari bulan Januari hingga September 2020 ini terjadi bencana alam dengan didominasi banjir dan longsor serta angin puting beliung.
Sedangkan untuk bencana gempa bumi terakhir itu terjadi di bulan Juni 2020 di laut pada jarak 62 Kilometer barat daya Lebak dengan kedalaman 17 Kilometer berkekuatan M 4.0.
"Kemudian yang berlangsung saat ini itu bencana nonalam atau COVID-19. Serta terjadi kemarin itu bencana angin puting beliung, di Pandeglang," kata Nana.
Baca Juga: Kabur dari Lapas Tangerang, Cai Changpan Masuk Daftar DPO