TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ghufron Ungkap Komunikasi KPK-Lukas: Dia Masih Syok Jadi Tersangka

Gubernur Papua itu minta waktu lagi untuk hadir pemeriksaan

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron (IDN Times/Khaerul Anwar)

Serang, IDN Times - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengaku, pihaknya sudah komunikasi langsung dengan Lukas Enembe, Gubernur Papua yang kini berstatus tersangka. 

"Bahkan penyidik kami sempat komunikasi langsung dengan Lukas melalui kuasa hukumnya dan bisa bicara langsung (melalui telepon)," kata Ghufron saat menghadiri acara Road Show Bus KPK di Kota Serang, Jumat (30/9/2022).

Hingga saat ini, Lukas sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Juga: Wakil Ketua KPK Minta Maaf Sebut Hakim Agung Kena OTT KPK

Baca Juga: AHY Tunjuk Willem Wandik Jadi Plt Ketua DPD, Gantikan Lukas Enembe

1. Lukas ngaku masih syok dan minta waktu

IDN Times/Khaerul Anwar

Ghufron menuturkan, Lukas meminta waktu untuk hadir dalam pemeriksaan ulang atas kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanjda Daerah (APBD) Papua serta dugaan gratifikasi sebesar Rp1 miliar.

Diketahui, Lukas  mangkir dari panggilan KPK pada tanggal 12 dan 26 September 2022.

Penyidik juga sudah berkomunikasi langsung melalui telepon seluler kuasa hukum Lukas Enembe setelah pemanggilan kedua pada Selasa (27/9/2022).

"Intinya beliau masih minta waktu karena merasa syok, stres dengan penetapan status tersangka. Memang ada sakit sebelumnya. Sakit separah apa sehingga mengakibatkan tidak hadir, itu yang kita periksa," katanya.

2. KPK sudah meminta Lukas hadir pemeriksaan dengan sejumlah jaminan

Gubernur Papua Lukas Enembe (Dok. Humas Pemprov Papua)

KPK telah melakukan upaya persuasif dan meminta Lukas Enembe sebagai pejabat negara memberikan tauladan dalam menghadapi kasus yang menjeratnya.

KPK pun menegaskan akan mengedepankan asas praduga tak bersalah dan mempertimbangkan kesehatan orang nomor satu di Papua tersebut.

"Sudah kami sampaikan tentu kalau hadir pertanyaan pertama, 'apakah anda sehat'. Kalau tidak sehat tentu tidak akan kami lanjutkan. Tapi pernyataan ketidaksehatan itu perlu kami buktikan," katanya.

Baca Juga: Moeldoko ke Lukas Enembe: Apa Perlu TNI Dikerahkan?

Berita Terkini Lainnya