Harga Cabai Melambung, Sambal Warteg Dibilang Gak Pedas
Porsi cabai dikurangi dan diganti yang murah untuk sambal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Bagi sebagian orang Indonesia makan terasa hambar atau kurang jika tidak dicocol dengan sambal. Alhasil setiap warung penjual nasi wajib menyediakan sambal untuk pelengkap makan para konsumen.
Namun, di tengah harga cabai rawit merah yang melambung tinggi hingga Rp130 ribu, para pedagang warteg harus mengurangi penggunaan cabai rawit atau mengganti cabai rawit hijau yang lebih murah.
Baca Juga: Alasan di Balik Kenaikan Harga Cabai di Tangerang
1. Diprotes konsumen karena sambal kurang pedas
Solihin, salah satu penjual warteg di Jalan Jenderal Sudirman, merasa bingung di tengah kondisi mahalnya harga cabai rawit merah tersebut. Pasalnya, dia kerap mendapat protes dari para konsumen lantaran sambal yang disajikan kurang pedas.
Selama harga cabai rawit sedang melambung namun dia tetap menyediakan sambal meski dengan mengurangi porsi penggunaan cabai dan beralih ke cabai rawit hijau yang kurang pedas.
"Pelanggan kecewa sambel kurang pedes, ya gimana yang mampu dibeli cabai yang murah," kata Solihin saat dikonfirmasi, Senin (8/3/2021).
Baca Juga: Harga Cabai di Kota Tangerang Melonjak, Pembeli Protes