TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nakes Berjibaku Lawan COVID-19, Ternyata Insentif Aja Masih Diutang 

Nakes sampai lelah menanti pencairan insentif~

Ilustrasi perawat ICU RSPP Modular Simprug, Novi Citra Lenggana (Dok. Humas RSPP)

Serang, IDN Times - Insentif bagi tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten yang menangani pasien corona atau COVID-19 hingga saat ini tak kunjung cair. Bahkan dana insentif belum disalurkan sejak RS milik Pemerintah Provinsi Banten dioprasikan sebagai RS pusat rujukan COVID-19.

RSUD Banten beroperasi menjadi RS pusat rujukan COVID-19 di tanah Jawara sejak 25 Maret hingga 27 Juli. Saat ini RS tersebut masih menangani pasien corona, namun sudah membuka pelayanan untuk pasien umum.

Baca Juga: Ironi Pandemik, Nakes Terus Berguguran Karena APD Minim dan Kelelahan

1. Nakes sampai merasa lelah menunggu kepastian pencairan

Ilustrasi tenaga medis ( ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

IR salah seorang nakes di RSUD Banten mengaku sampai lelah menunggu kepastian pencairan dana insentif. Sebab, sejak RSUD Banten dioperasikan sebagai RS pusat rujukan COVID-19 hingga kembali menjadi ke asalnya belum juga ada kejelasan.

"Kita di sini sudah capek menunggu kepastian. Padahal yang dari dulu Dinkes (Dinas Kesehatan) menjanjikan," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (9/9/2020).

Dia menambahkan, insentif yang sudah diterima baru sebatas besaran yang menjadi kewenangan Pemprov Banten. Sementara, insetif yang berasal dari pemerintah pusat hingga kini belum diterima oleh para nakes penanganan COVID-19 di RSUD Banten.

"Yang baru dibayarkan (insentif untuk perawat) Rp10 juta (yang menjadi kewajiban pemprov). Sisanya Rp7,5 juta (kewenangan pemerintah pusat) sampai sekarang belum dibayarkan. Sudah empat bulan berarti," katanya.

2. Tidak mendapat tunjangan dan dana shift kerja

Ilustrasi tenaga medis mengenakan APD. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

IR mengakui, nakes COVID-19 sangat mengharapkan apa yang menjadi haknya itu bisa segera dieralisasikan. Pasalnya, sejak menjadi tim penanganan COVID-19 para nakes tidak menerima menerima tunjangan lainnya seperti jasa pelayanan (jaspel) hingga dana shift kerja.

"Masa iya diistimewakan yang (nakes) non-COVID. Nakes COVID enggak dapet jaspel tapi yang non-COVID dapat. Pasien yang banyak ditangani sekarang adalah COVID, kenapa enggak diutamakan," ungkapnya.

3. Baru dicairkan dari pusat sebesar Rp1,5 miliar untuk nakes COVID-19

IDN Times/ Khaerul Anwar

Dikonfirmasi terkait insentif para nakes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, dari kebutuhan dana insentif sampai dengan Juli--yang rencana disalurkan untuk nakes di RSUD Banten, Labkesda Banten --sebesar Rp13 miliar. Namun baru sebesar Rp1,5 miliar yang telah dicairkan pusat ke Rekening  Kas Umum Daerah (RKUD) Provinsi Banten.

Teknis penyalurannya akan disampaikan melalui APBD Perubahan 2020."(Pencairannya Setelah anggaran perubahan disahkan. (APBDP) Ya masih menunggu evaluasi Kemendagri," katanya.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, RSUD Banten Kembali Layani Pasien Umum Non COVID-19 

Berita Terkini Lainnya