Nenek Sumi Tinggal Bersama Anaknya yang Lumpuh di Rumah Nyaris Ambruk
Makan sehari-hari menunggu uluran tangan tetangga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Jangankan menikmati opor ayam dan ketupat saat Idulfitri, untuk makan sehari-hari saja Nenek Sumi (83) dan putra bungsunya, Darwis (40) harus menunggu uluran tangan dari tetangga, saudara ataupun dermawan.
Ibu dan anak ini tinggal di sebuah rumah yang atapnya sudah ambruk dan temboknya bolong di Kampung Cinayong, RT 05 RW 01, Desa Malanggah, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten.
Baca Juga: Satu Keluarga di Pandeglang Tinggal di Rumah Nyaris Ambruk
1. Kaki anaknya lumpuh digigit ular
Nahasnya, sang anak tidak bisa bekerja karena kaki kirinya lumpuh akibat di gigit ular tanah, setahun lalu, saat dia berkebun. Karena tidak ada biaya untuk ke rumah sakit, luka patokan ular dirawat seadanya.
Untungnya, Darwin tidak sampai meninggal. Namun kini, kakinya menghitam, untuk berjalan harus menggunakan penopang dari kayu yang dia buat sendiri.
Dia pun tidak bisa membantu untuk mencari nafkah atapun sekadar makan. Keduanya, hanya menunggu uluran tangan dari tetangga dan saudara.
"Kalau makan seketemu aja, ada yang ngasih aja dari tetangga. Segala baskom untuk menampung air hujan (atap bocor). Berdua aja tidur di sini," kata Nenek Sumi, ditemui di kediamannya, Rabu (27/5).
Baca Juga: Diduga Stres Skripsi, Mahasiswa di Serang Gantung Diri